Pemberitaan penganiayaan ini awalnya disebarkan melalui media sosial Facebook sejak 2 Oktober 2018.
Unggahan tersebut berisi tangkapan layar aplikasi pesan WhatsApp dilengkapi foto Ratna Sarumpaet.
Kemudian, konten disebarkan secara masif di Twitter.
Bahkan, beberapa tokoh politik membenarkan dan turut mengunggah foto aktivis kelahiran Tapanuli Utara ini tanpa verifikasi kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu.
Baca Juga : Merinding Saat Dengar Lagu Tertentu? Itu Tanda Otak Anda Spesial!
Setelah mendapat perhatian khalayak ramai dan menjadi perbincangan, kepolisian melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan tentang dugaan hoaks pada pemberitaan ini.
Hasil penyelidikan kepolisian menunjukkan bahwa kasus penganiayaan Ratna adalah tidak benar.
2. Hoaks Gempa Susulan di Palu
Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu beberapa waktu lalu memang menimbulkan duka tersendiri.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR