Advertorial
Intisari-Online.com - Terobosan ilmiah terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya dengan para peneliti top dunia yang membuat penemuan inovatif.
Terobosan terbaru dari 2018 sama mengesankannya dengan tahun-tahun sebelumnya.
Berita sains terbaru adalah inspirasi bagi generasi baru pemikir yang akan terus mendorong batas kemampuan manusia.
Apa penemuan terbesar tahun 2018? Berikut 6 diantaranya yang harus Anda tahu:
1. Rekayasa genetika membuat pasangan tikus jantan dapat melahirkan anak tikus
Pada bulan Oktober 2018, pasangan tikus sesama jenis berhasil melahirkan anakan tikus dengan bantuan penyuntingan gen dan sel induk.
Para peneliti di China mempublikasikan penelitian mereka di jurnal Cell Stem Cell, mengatakan bahwa sementara ini tidak akan mungkin dan hal itu bisa saja dilakukan kepada manusia.
Baca Juga : Geger, Semua Orang Menjadi 'Gila' Gara-gara Hujan Uang Rp 100 Ribuan!
2. Ilmuwan Menemukan Binatang Terbesar di Bumi
Pada bulan September 2018, para peneliti di Afrika Selatan berdasarkan fosil yang ditemukan berhasil mengungkap seekor kerabat raksasa dari brontosaurus yang diperkirakan hampir dua kali ukuran gajah Afrika besar.
Dinamakan “Ledumahadi mafube,” peneliti sekarang percaya dinosaurus yang hidup sekitar 200 juta tahun yang lalu ini adalah salah satu hewan terbesar di Bumi.
Baca Juga : Bermodal Rp58 Juta, Ibu Satu Anak Ini Nekat Buat Rumah dari Kontainer, Begini Tampilannya!
Makhluk seberat 12 ton ini kemungkinan besar masih kerabat dengan dinosaurus raksasa di Argentina zaman modern, saat benua masih menyatu dalam satu daratan Pangaea.
3. Ilmuwan Australia temukan Hewan Terlama di Dunia
Sejak 1947, sebuah fosil yang hanya dikenal sebagai Dickinsonia tidak teridentifikasi.
Pada bulan September 2018, para ilmuwan Australia mengungkapkan bahwa mereka akhirnya mengidentifikasi hewan itu dalam catatan geologis.
Para ilmuwan menyebut penemuan itu "Holy Grail of paleontology."
Dengan memeriksa molekul lemak yang ditemukan pada fosil, para peneliti dapat memverifikasi bahwa makhluk hidup hidup 558 juta tahun yang lalu.
Hal itu membuatnya menjadi "anggota paling awal dari kerajaan hewan."
Molekul lemak tempat keberadaan hewan 20 juta tahun sebelum peristiwa Ledakan Kambrium, yang ketika sebagian besar hewan menunjuk pada catatan fosil.
Baca Juga : Wanita Cantik dan Bertubuh Tinggi Ini Rela Dinikahi Pria yang Tingginya Kurang dari 1 Meter
4. Arkeolog Menemukan gambaran tangan manusia paling tua di dunia
Pada bulan September 2018, para peneliti melaporkan gambar paling awal yang dibuat oleh Homo sapiens.
Para arkeolog menemukan serpihan batu dengan sembilan garis merah di atasnya di sebuah gua di Afrika Selatan, yang mereka percayai berusia sekitar 73.000 tahun.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Itu adalah 30.000 tahun lebih tua dari apa yang sebelumnya dianggap sebagai gambar buatan manusia tertua.
Para arkeolog percaya bahwa gambar ini dapat membantu kita belajar lebih banyak tentang bagaimana manusia menggunakan simbol, yang akhirnya mengarah pada bahasa dan peradaban itu sendiri.
5. Badan Antariksa Italia Mendeteksi adanya Air di Mars
Para ilmuwan telah mengejar bukti adanya air di Mars selama beberapa dekade.
Baca Juga : Kisah di Balik Minyak Kutus Kutus, Baru Berdiri 5 Tahun, Tapi Omzetnya Capai Rp230 Miliar per Bulan
Sementara topografi Planet Merah dan endapan es di bawah tanah menunjukkan masa lalu yang berair, para ilmuwan tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan air cair saat ini hingga Juli 2018.
Pada 25 Juli 2018, Badan Antariksa Italia mengumumkan bahwa para peneliti menemukan sebuah danau bawah tanah di Mars.
6. Ilmuwan Berhasil Menyembuhkan Dua Pasien Buta
Dua pasien dengan degenerasi makula terkait usia (AMD), yang merupakan penyebab paling umum kebutaan telah menerima terapi sel punca eksperimental.
Kabar baiknya adalah bahwa pengobatan itu terbukti berhasil.
Kedua pasien yang secara berangsur-angsur kehilangan penglihatannya untuk sementara, akhirnya sampai pada titik di mana mereka tidak dapat membaca lagi.
Para ilmuwan kemudian menanamkan tambalan sel punca di atas bagian mata yang rusak dan berhasil memulihkan penglihatan.
Baca Juga : Sebuah Lorong Bawah Tanah Tak Sengaja Ditemukan, Siapa Sangka di Dalamnya Ada Bukti Kejahatan
Hasilnya sangat menjanjikan, penelitian dan uji coba lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada efek samping dari prosedur itu.
Namun, para peneliti optimis dan jika uji coba terus berjalan dengan sukses, prosedurnya bisa seperti biasa dan terjangkau.
Baca Juga : Memilih Hidup