Advertorial
Intisari-Online.com - Manfred Gnädinger (1936-2002) lahir di sebuah keluarga baik-baik asal Jerman.
Dia memiliki enam saudara dan saudari lainnya.
Ibunya meninggal ketika dia berumur 14 tahun.
Sebagai anak muda dia mungkin memiliki ambisi artistik, tetapi dia belum mendapat pendidikan seni.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Pada awal 1960-an Manfred memutuskan untuk meninggalkan Jerman dan menetap di Camelle, Spanyol, tempat yang agak terisolasi.
Mungkin dia memiliki keinginan untuk menjauh dari dunia yang materialistis dan terindustrialisasi.
Manfred kemudian menemukan cara hidup lain yang lebih sederhana, hasrat yang tidak biasa di kalangan anak muda zaman itu.
Di Camelle dia mendapat kamar di rumah seorang wanita Spanyol yang berasal dari Jerman.
Baca Juga : Anak yang Membunuh Ibunya Sendiri Tidak Dihukum dan Akan Kembali ke Sekolah, Teman-temannya Ketakutan!
Ada gambar yang menunjukkan Manfred sebagai emigran muda, berpakaian rapi dan bercukur bersih.
Dia pergi ke misa pada hari minggu dan jatuh cinta pada seorang wanita muda Spanyol.
Tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan dan mungkin inilah yang menjadikannya kemudian menjalani hidup dengan cara yang mengejutkan.
Manfred memutuskan untuk berpaling dari aspek kehidupan barat yang nyaman dan memulai kehidupan baru yang lebih alami, ekologis, dan vegetarian.
Dia membangun sendiri kabin kecil berukuran 2x3 meter di pantai Camelle, dekat dermaga.
Baca Juga : Wanita Cantik dan Bertubuh Tinggi Ini Rela Dinikahi Pria yang Tingginya Kurang dari 1 Meter
Di kabin itu, dia hidup tanpa air dan listrik, dia mulai hidup dengan caranya sendiri, memberi makan dirinya sendiri dengan makanan yang diperolehnya dari laut dan dengan sayuran yang dibudidayakan di kebunnya sendiri.
Manfred berjalan tanpa alas kaki dan hanya mengenakan cawat.
Dia berolahraga dengan berenang jauh ke lautan dan joging setiap hari.
Di dalam dan di sekitar kabinnya, dia menciptakan lingkungan seninya sendiri.
Baca Juga : Hati-hati! Suicide Bag: Cara Bunuh Diri dengan Helium yang Banyak 'Diajarkan' di Internet!
Dia membuat patung dari batu dari pantai disekitar.
Manfred dikenal sebagai the Man, meskipun ia agak eksentrik namun penduduk desa pada umumnya bisa menerima cara hidup Manfred itu.
Situasi ini berlangsung selama tahun 1970-an, 80-an dan 90-an, hingga semua berubah pada sebuah insiden tahun 2002.
Pada 2002, berlayar di sepanjang pantai Galicia, tanker minyak Prestige mengalami masalah dan mencemari laut serta pantai dengan minyak berton-ton.
Kabin dan kreasi Manfred pun hancur tertutup engan lapisan tebal minyak mentah hitam.
Baca Juga : Sebuah Lorong Bawah Tanah Tak Sengaja Ditemukan, Siapa Sangka di Dalamnya Ada Bukti Kejahatan
Terguncang secara emosional, Manfred mengunci diri di kabinnya dengan tanda di pintu yang harus dijauhi semua orang.
Setelah beberapa hari orang menjadi khawatir dan mulai memasuki kabin namun menemunkan tha Man telah meninggal.
Kematiannya menimbulkan banyak publisitas di koran-koran Spanyol.
Dia digambarkan sebagai korban manusia pertama dari pencemaran minyak.
Baca Juga : Merinding Saat Mendengar Lagu Tertentu? Itu Tanda Otak Anda Spesial