Advertorial

Ibarat Komik 'Siksa Neraka', Taman Ini Diisi Adegan-adegan Penyiksaan di Neraka, Menyeramkan!

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Thailand merupakan negara yang unik, banyak hal langka dapat kita temukan di sana.

Mulai dari tahun baru yang dirayakan setiap April hingga aneka budaya yang mendapat pengaruh dari Cina dan India.

Meski beragam kepercayaan ditemukan di sana, mayoritas warganya memeluk Buddha.

Baca juga:Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya

Salah satu yang menarik dari konsep kepercayaan di Thailand ini yakni mengenai siksa neraka, sebagaimana ditemukan dalam agama lain.

Wang Saen Suk adalah salah satu taman kuil yang penuh dengan adegan-adegan siksa neraka tersebut.

Terletak tak jauh dari Pattaya, sekitar 90 menit dari Bangkok, Anda dapat melihat patung-patung menyeramkan.

Baca juga:Mendadak Kaya, Remaja Ini Temukan Lamborghini dan Ferrari di Garasi Neneknya yang Terbengkalai

Patung bertubuh manusia berkepala hewan itu dianggap sebagai balasan atas perbuatan buruk di dunia.

Setiap kepala hewan mewakili kejahatan tertentu yang telah diperbuat.

Ada juga hukuman bagi yang melanggar lima sila moral.

Baca juga:Ini 19 Daftar Belanja Pribadi Zumi Zola yang Diduga Dibayar Menggunakan Uang Gratifikasi

Jika semasa hidup kita mencuri, maka tubuh akan digergaji menjadi dua.

Hukuman karena berselingkuh akan dikejar anjing, dipatuki burung, dan tikam beberapa orang.

Mereka yang mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, lidah akan retak menjuntai keluar.

Baca juga:Setangguh Apa pun Mereka, Nyatanya Tentara AS dan CIA Kerap Babak Belur Melawan Gempuran Pejuang Taliban

Tidak hanya siksa neraka, mereka juga menampilkan ungkapan tertentu dengan patung.

Disebutkan bahwa neraka memiliki 136 lubang, manusia dapat bereinkarnasi melalui salah satu lubang tertentu.

Wang Saen Suk Hell Garden tidak dimaksudkan hanya untuk menakut-nakuti namun juga untuk mengajari hal baik.

Karma baik juga diperlihatkan di sana.

(Muflika Nur Fuaddah)

Baca juga:Ketika Rupiah Masih ‘Enak’, Gaji Pegawai Negeri Masih Bersisa Banyak meski Sudah untuk Bersenang-senang

Artikel Terkait