Advertorial

Tewas Dihunjam Anak Panah 'Suku Buas' di Pedalaman Pulau Andaman, Pria Asal AS Ini Justru Disalahkan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Seorang pria asal Amerika berusia 27 tahun tewas dihunjam anak panah oleh 'suku buas' di pulau terpencil Andaman. Kok bisa?
Seorang pria asal Amerika berusia 27 tahun tewas dihunjam anak panah oleh 'suku buas' di pulau terpencil Andaman. Kok bisa?

Intisari-Online.com- Seorang pria Amerika berusia 27 tahun tewas dihunjam anak panah oleh 'suku buas' di pulau terpencil Andaman.

Pria itu bernama John Allen Chau yang telah menyewa nelayan lokal untuk membawanya ke pulau Sentinel Utara, pulau Andaman pada 15 November lalu.

Ketika Chau tiba di pulau yang paling terpencil di dunia ini, dirinya harus menemui kematiannya.

Dilansir dari Uniland.co.uk, Rabu (21/11), tubuhnya ditemukan oleh nelayan kemarin (20 November).

Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading, Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya

Nyawa John Allen Chau telah melayang di tangan suku Sentinelese yang hidup terisolasi dari dunia.

Menurut BBC News, jumlah suku tersebut berkisar antara 50 hingga 150 kepala.

Bukan untuk pertama kalinya, Chau ternyata diketahui telah lima kali mengunjungi pulau ini sebelumnya.

Baca Juga : Nasib Tragis Harimau di Peternakan Ilegal, Setiap Bagian Tubuhnya Dipotong-potong untuk Kemudian Dijual Seharga Ini

Tujuannya adalah untuk menyebarkan agama Kristen kepada suku Sentinelese.

Pada tanggal 14 November, Chau gagal mencapai pulau hingga dirinya mulai mencapai kesepakatan dengan nelayan lokal.

Mereka membawanya ke titik tertentu sebelum ia menempuh sisa perjalanannya sendiri menggunakan kano.

Suku Sentinel sendiri secara khusus sangat rentan karena mereka memiliki kehidupan yang terisolasi penuh.

Baca Juga : Inilah M Nurhadi, Sosok yang Diduga Membunuh Dufi yang Jasadnya Ditemukan dalam Drum

Itu berarti mereka cenderung tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum termasuk flu.

Dalam sebuah pernyataan yang membahas pembunuhan Chau, Survival International, sebuah organisasi global yang bergerak dalam bidang hak-hak masyarakat adat, mengatakan:

"Tragedi ini seharusnya tidak boleh terjadi. Pihak berwenang India seharusnya menegakkan perlindungan Sentinelese dan pulau mereka demi keamanan suku dan orang luar."

Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: Ternyata Terlalu Mesra Saat Menikah Merupakan Salah Satu Penyebab Perceraian!

Lebih lanjut, Survival International juga menyatakan bahwa bukan tidak mungkin suku Sentinelese baru saja terinfeksi oleh patogen mematikan.

Lebih lanjut, hal itu dapat membunuh dan menghapus seluruh suku secara total.

Meski benar, suku Sentinelese telah melesatkan anak panahnya dan membunuh Chay, mereka tetap memiliki hak agar dibiarkan hidup tanpa gangguan dari luar.

Baca Juga : Muncul Meme Lucu dari Aksi Dramatis Vicky Prasetyo Grebek Rumah Angel Lelga, Ini 10 di Antaranya

Artikel Terkait