Intisari-Online.com - Kepulauan Melanesia memiliki penduduk yang dikenal telah mempertahankan cara hidup mereka selama ribuan tahun.
Dari seluruh budaya yang ada dan perubahan yang terjadi, mungkin yang paling aneh adalah "kultus kargo".
Kultus kargo muncul di sub-wilayah Oceania ini di Pasifik Selatan setelah kontak awal penduduk asli dengan penjelajah dan penjajah Inggris serta Perancis pada abad ke-19.
Kultus kargo adalah saat penduduk asli mulai menyembah "kargo", yakni barang-barang asing yang dibawa ke pulau mereka.
Baca Juga : Ini Khasiat Luar Biasa Meletakkan Bawang Putih di Telinga, Bisa Segera Dicoba!
Istilah kargo sendiri hanya mengadaptasi bagaimana orang Barat menyebutnya.
Benda-benda seperti senapan, pakaian, kompas, atau peralatan sehari-hari menempati posisi sentral dalam kultus ini.
Sangat sedikit kultus kargo yang selamat hingga hari ini, meskipun salah satu yang paling gigih, Kultus John Frum, terus membingungkan turis yang kebetulan mendarat di pulau Tanna di kepulauan Vanuatu.
Kultus John Frum diyakini muncul pada akhir 1930-an, tepat sebelum awal Perang Dunia Kedua.
Baca Juga : Bayi Ini Alami Gangguan Hati, Ternyata Gara-gara Diolesi Minyak Gosok oleh Ibunya, Kok, Bisa?
Konon bagaimana kultus ini muncul dikarenakan penduduk Tanna bertemu dengan seorang asing yang mengenakan seragam militer Amerika.
Orang ang yang menyebut dirinya John Frum menubuatkan bahwa penduduk asli harus kembali ke agama tradisional mereka dan menolak para misionaris Kristen, yang pada waktu itu membangun gereja di pulau itu dan mengubah suku.
Baca Juga : Berusia 2.100 Tahun Sejak Kematiannya, Mumi Lady Dai Tahan dari Pembusukan dan Masih Bisa Diotopsi
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR