Advertorial
Intisari-Online.com -Demi memperdaya para korbannya, para agen CIA berusaha keras mempelajari trik kecepatan dan kecekatan tangan dari pesulap profesional John Mulholland.
Menurut Mulholland, yang juga penulis buku untuk pedoman kerja para agen CIA berjudul The Official CIA Manual of Trickery and Deception (1953), menekankan pikiran manusia hanya bisa fokus pada satu perubahan keadaan pada satu waktu.
Maka dengan kecepatan tangannya seorang pesulap biasa menyembunyikan peristiwa-peristiwa yang berlangsung di sekitarnya dengan menanamkan citra dan memori yang semu.
Dalam kaitan ini, seorang perwira intelijen bisa diajarkan bagaimana menjatuhkan obat penenang ke dalam gelas sasarannya tanpa ketahuan.
Caranya adalah dengan menyembunyikan “tangan yang sedang bertugas” itu dengan memfungsikan tangan lain.
(Baca juga:Guantanamo, Penjara CIA di Kuba yang Penuh Horor dan Bikin Musuh Bebuyutan AS Tak Bisa Berkutik)
Misalnya, untuk menyalakan korek untuk menyulut rokok sasarannya. Mata sang sasaran umumnya akan terfokus pada api dari korek tadi.
Untuk melancarkan tugas intelijennya, Mulholland menyarankan pada CIA agar membekali para perwiranya dengan benda-benda kecil pengalih perhatian yang sudah akrab bagi setiap orang.
Benda-benda yang dirancang khusus hanya sebagai medium itu misalnya berupa rokok, kotak korek api, pensil, dan koin.
Selain untuk mengelabuhi sasarannya, ruang kecil di dalam benda-benda itu juga bisa digunakan untuk menyembunyikan benda-benda spionase lain.
Ruang kecil di dalam koin misalnya, biasa digunakan untuk menyelundupkan soft film berisi kode-kode pribadi, daftar frekuensi radio, kode panggil, dan rangkuman petunjuk pertemuan dengan agen-agen lawan.
Tidak hanya CIA, bahkan KGB yang merupakan dinas rahasia Uni Soviet, pun membuatnya.
Salah satu rancangan mereka tanpa sengaja pernah jatuh ke tangan CIA.
(Baca juga:Demi Menembus Pertahanan Intelijen KGB, CIA Ciptakan Obat Pemicu Hipnotis Bagi Korbannya)
Kisahnya terjadi di Brooklyn pada awal 1950-an. Kala itu seorang pengantar koran menjatuhkan pecahan lima sen yang ketika dibuka ternyata berisi sepotong film yang berisi pesan sandi.
Koin tersebut merupakan bagian dari misi pertukaran komunikasi rahasia yang canggih antara mata-mata Uni Soviet Ivanovich Rudolph Abel dan asistennya, Reino Hayhanen.
Mereka tanpa sengaja kehilangan koin itu dan jatuh ke tangan pengantar koran.
Benda-benda kecil dan sepele itu ternyata tidak hanya digunakan oleh CIA pada tahun 1950-an.
Pasalnya pada tahun 2001, CIA masih membuat koin untuk kepentingan operasional mereka.
Masih digunakannya koin di tahun 2000-an menunjukkan bahwa teknik intelijen ilusi masih menjadi salah satu trik penyelubung yang cukup efektif.
Meskipun koin-koin itu di zaman sekarang sudah jadul tapi ternyata masih menjadi andalan buat para agen CIA untuk melancarkan tugas-tugas rahasianya.
(Baca juga:Samantha Smith, Gadis Kecil Amerika yang Nekat Kunjungi Uni Soviet Demi Hentikan Rencana Perang Nuklir)