Sulap juga menyediakan pilihan yang sangat inovatif untuk mengelola “panggung” yang akan dijadikan ajang pertukaran informasi atau bahkan untuk meloloskan diri.
(Baca juga: (Foto) Ada Pesan Mengharukan dari Sang Ibu di Balik Foto-foto 'Menyeramkan' Putra Kecilnya Ini)
Ini bisa dilakukan dengan cara mengatur latar belakang, alat peraga, pencahayaan, dan menempatkan asisten yang sangat cantik.
Sehingga sudut-sudut pandang khalayak bisa terbuai dan tergiring keluar dari ajang tempat manuver kegiatan intelijen terjadi.
“Teknik pengelolaan panggung yang tepat akan mengarahkan penonton untuk lebih mempercayai mata mereka ketimbang nalarnya."
‘’Orang memiliki kemampuan yang hampir tak terbatas untuk membenarkan diri dan “tahu” bahwa manusia tidak akan hidup melayang atau dipotong menjadi dua.’’
‘’Namun keduanya tampak terjadi di panggung yang telah dikelola dengan baik,” tulis Melton dan Wallace dalam The Official CIA Manual of Trickery and Deception.
Bagi pesulap, ilusi yang sempurna adalah tujuan akhir pertunjukan. Setiap celah kegagalan paling banter hanya akan mendatangkan rasa malu.
Berbeda halnya bagi para agen intelijen. Ilusi yang mereka terapkan merupakan sarana untuk mengalihkan perhatian.
Setiap celah kesalahan akan mendatangkan risiko kematian. Untuk itu mereka haruslah sangat presisi dan berhati-hati melakukannya.
Contoh teknik pengelolaan panggung spionase yang umum dipakai adalah mengubah susunan lingkungan di tempat transaksi.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR