Singkat cerita, setelah didandani dengan kostum ala Hollywood, keenam tawanan AS itu pun disusupkan keluar, dan segera diterbangkan dengan maskapai Swissair kembali ke AS.
Mengelola panggung juga bisa dilakukan secara abstrak.
Teknik ini pernah dilakukan dengan sangat cantik oleh agen rahasia Inggris, Kim Philby, yang juga ternyata bekerja untuk dinas rahasia Uni Soviet.
Setahap demi setahap ia membangun persahabatan dengan perwira intelijen CIA, James J. Angelton, dengan cara menemani kebiasaannya mabuk-mabukan.
Bertahun-tahun Philby “membangun panggungnya” dengan sabar dengan cara terus menemani Angelton minum-minum di bar dan di pesta-pesta yang menjadi kegemarannya.
Ini harus dilakukan mengingat Angelton adalah aset penting bagi KGB.
Ia merupakan penanggung jawab keamanan operasi rahasia CIA. Ia mengetahui koordinat zona penerjunan setiap agen CIA yang disusupkan ke Albania.
Oleh karena telah menganggap Philby sebagai sahabat karib, Angelton pun tanpa beban menceritakan koordinat-koordinat itu kepadanya.
Alhasil, sekitar 200 orang mata-mata asing yang direkrut CIA untuk operasi rahasia di Albania pun tewas di tangan kesatuan rahasia Soviet.
(Baca juga: Kisah Paranormal ‘Pengambil’ Harta Karun: Perang Batin Jika Harta Itu Tidak Boleh Diambil oleh Si Penunggu)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR