Cermin itu dibuat dari perunggu yang digosok sehingga memantulkan sinar. Jenis ini digunakan wanita Mesir pada tahun 3000 SM.
(Baca juga: Academy Award 2018 Digelar, Inilah Sejarah Piala Oscar yang Jadi Idaman Semua Artis!)
Dari Timur, cermin "mengelana" ke Eropa. Bangsa Kelt di Eropa Barat berjasa memperkenalkan cermin tangan.
Cermin itu diadopsi dari masyarakat Romawi Kuno. Cermin karya bangsa Kelt juga digunakan oleh masyarakat Yunani, Etruria kuno, dan Romawi.
Di akhir Zaman Kegelapan (500 -1000), cermin telah umum dipakai di seluruh kawasan Eropa.
Cermin dari zaman antik Greco - Roma dan seluruh kawasan Eropa sepanjang Abad Pertengahan (1100 - 1500), biasanya berupa piringan logam cembung sederhana, bisa dari perunggu, timah, atau perak.
Pembuatan cermin dengan melapiskan lembaran kertas timah yang dicampur air raksa di belakang kaca diperkenalkan oleh masyarakat Venesia.
Metode yang masih juga dipakai hingga abad XIX itu paling awal mulai dilakukan di Venesia tahun 1300, dan di Nurenberg tahun 1373.
Di masa Renaissance (1350 -1650), Nurenberg dan Venesia pun kondang sebagai pusat produksi cermin bermutu tinggi.
Di abad itu pula, ilmu pengetahuan tentang pembiasan dan pemantulan cahaya dipelajari secara mendalam di Eropa, meski mula-mula teori optik dikembangkan oleh bangsa Arab.
(Baca juga: Lika-liku Kehidupan Anak Kembar Siam Paling Tragis Dalam Sejarah, Salah Satunya Diperalat Sebagai Mesin Pencari Uang)
Ilmuwan Inggris Roger Bacon (1220 - 1292) adalah salah satu yang mendalaminya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR