Astaga, sepulangnya, lagi-lagi ia bertemu wanita yang minta diantar ke tempat yang sama.
Ingin rasanya Mang Kulot menangis minta tolong, tetapi tak ada seorang pun yang dilihatnya, apalagi gerimis mulai turun.
Dalam ketakutan, ia. memacu tricycle-nya sambil sekali-sekali mengintip lewat kaca spion.
Setiap kali mengintip, ia menemukan white lady tetap di sana. Ia semakin bergidik ketakutan.
"Pasti wanita ini penunggu jalan ini," pikir Mang Kulot. Sampai akhirnya saat ia mengintip lagi lewat kaca spion, wanita itu ternyata sedang menatapnya dengan muka setengah marah.
Kaget, karena ternyata sedang diamati, Mang Kulot secara refleks menancap gas membuat kendaraannya melaju kencang.
Namun akibat jalan yang berlubang-lubang, tricycle-nya seperti terpental-pental. Mang Kulot yang kalut hampir pingsan, ketika lengannya dicengkeram wanita itu.
Tetapi, tanpa disangka-sangka wanita itu hanya berteriak, "Pak, jalannya jangan ngebut, nanti bisa-bisa saya jatuh lagi seperti malam yang lalu!" (K. Herwine Susilo – Intisari Januari 2000)
(Baca juga: Rekaman Mengerikan Ini Ungkap Bagaimana Belasan Mayat Budak Seks Asal Korea Dibuang oleh Tentara Jepang saat PD II)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR