James melanjutkan, dia tidak yakin Cruz adalah remaja yang bodoh. "Dia naif, ya. Tapi dia tidak bodoh," ujarnya.
(Baca juga: Skandal Seks Sepanjang Sejarah, Bahkan Ada yang Dilakukan secara Berjamaah)
Sebelumnya, Cruz, yang bercita-cita menjadi tentara, menyerang SMA Marjory yang merupakan bekas sekolahnya menggunakan perlengkapan militer.
Selain membawa senapan serbu AR-15, dia juga mengenakan rompi anti-peluru dan mengenakan masker untuk melemparkan granat asap.
Aksinya membuat 17 orang, baik murid maupun guru, tewas. Sementara 15 orang lainnya mengalami luka-luka.
Cruz kabur dengan membaur bersama kerumunan murid yang panik, dan mengunjungi dua tempat sebelum diringkus polisi.
Biro Intelijen Federal AS (FBI) mengungkapkan, sebelum insiden itu terjadi, mereka menerima dua peringatan akan adanya potensi Cruz bakal menyerang.
Yang pertama melalui kolom komentar di YouTube bertanggal 24 September 2017, dan yang kedua pada 5 Januari lalu.
Namun, dua ancaman itu sama sekali tidak digubris, dan membuat Gubernur Florida Rick Scott meminta agar Direktur FBI Christopher Wray mundur.
"Sebuah permintaan maaf tidak akan membawa ke-17 korban tewas kembali ke keluarganya," kecam Scott saat itu. (Ardi Priyatno Utomo)
(Baca juga: Bikin Ngakak! Editan Photoshop Terhadap Pasangan Ini Sungguh Kelewat Batas!)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Kami Tidak Tahu Telah Menerima Monster di Rumah Kami"
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR