Akibatnya, Romeo adalah satu-satunya katak air Sehuencas yang saat ini diketahui oleh ilmuwan.
(Baca juga: Jangan Sampai Terkena Taktik Devide et Impera dari Anak Negeri Sendiri, Ayo Katakan ‘Aku Orang Indonesia!’)
Akan tetapi, Muñoz tak patah arang. Bersama lembaga bernama The Bolivian Amphibian Initiave yang dipimpinnya, dia berusaha menemukan pasangan bagi Romeo. Muñoz diketahui akan melakukan serangkaian ekspedisi ke daerah-daerah.
Itulah mengapa sebuah iklan pencarian jodoh digunakan sebagai media untuk menggalang dana. Para ahli biologi berharap melalui donatur serta iklan katak Romeo, mereka bisa mengumpulkan 15.000 dollar AS atau sekitar Rp 205 juta untuk mendanai ekspedisi pencarian pasangan Romeo.
"Iklan kencan online ini dibuat sebagai upaya meningkatkan kesadaran, serta menggalang dana," ungkap Muñoz.
Muñoz dan rekan-rekannya percaya bahwa mereka bisa membiakkan katak air Sehuencas karena memiliki pengalaman dengan katak lain dari kelompok Telmatobius.
(Baca juga: Wow! Kombinasi ‘Sakti’ Kelor-Jahe Ternyata Ampuh Lawan Semua Penyakit, Bahkan yang Terganas Sekalipun)
"Sebelum kami, tak ada yang bisa merawat katak tersebut di penangkaran dan membiakkannya. Kami telah mempelajari bagaimana caranya. Kami memiliki pengetahuan serta alat untuk melakukannya. Namun, kami tidak memiliki katak betina. Itulah kenapa kampanye ini dilakukan," terang Muñoz.
Hanya saja, tampaknya peneliti harus berkejaran dengan waktu. Sebab, usia Romeo sudah relatif tua.
(Baca juga: (Foto) Kreatif Tapi Jangan Ditiru! Pasangan Ini Sembunyikan Rumah di Balik 'Pintu Garasi' Demi Hindari Pajak)
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Romeo, Katak Langka yang Mencari Juliet di Jagat Maya")
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR