Jika ini terus dibiarkan, kulit akan terlihat kusam karena penumpukan sel mati.
Nah, saat itulah kulit membutuhkan “bantuan” melalui pemakaian scrub.
Scrub bisa diaplikasikan pada semua jenis kulit. Memang setelah penggunaanya kulit langsung terlihat halus karena kulit mati terangkat dan kulit sehat di bawahnya terlihat bercahaya.
Karena fungsi scrub adalah mengangkat kulit mati, cara kerjanya bisa diandaikan seperti ampelas yang menghaluskan kayu.
Bayangkan bila balok kayu yang sudah halus tadi diampelas terus-menerus, tentu akan menipis, bukan?
Demikian halnya dengan kulit wajah kita. Jika scrub dilakukan terus-menerus secara berlebihan, kulit akan menipis dan malahan menyebabkan iritasi.
Oleh karena itu, setelah scrubbing sebaiknya gunakan lotion yang sesuai dengan jenis kulit wajah.
(Baca juga: Inilah Hasil Rekonstruksi Wajah Pria yang Menjalani Operasi Wajah Selama 14 Tahun)
Pada saat melakukan scrubbing, pastikan tidak ada luka terbuka atau terdapat luka baru di wajah, tidak ada luka bakar, dan tidak terdapat penyakit.
Perawatan wajah dengan scrub pun sebaiknya dilakukan dua minggu sekali, sesuai dengan siklus pergantian kulit, juga sesuai kondisi kulit wajah – terutama untuk kulit normal, kering, atau berminyak.
Tapi bila jenis kulit kita sensitif, dianjurkan untuk tidak terlalu sering memakai scrub, karena bisa menyebabkan iritasi.
Jadi, stop scrubbing wajah setiap hari. Sebaiknya pilih saja sabun wajah yang berbentuk facial foam dan tidak mengandung scrub. (Ktw)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 2014)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR