Intisari-online.com - Mengonsumsi makanan goreng tak menaikkan kadar kolesterol, asal dimakan secara bijak. Bagaimanapun juga tubuh membutuhkan lemak, meski dalam jumlah terbatas.
Minyak goreng memang tidak mengandung kolesterol. Tapi, minyak goreng di pasaran mengandung lemak jenuh yang akan membentuk kolesterol setelah melalui proses metabolisme.
Karenanya, makanan gorengan itu oke saja, asal tak berlebihan. Jadi saat makan siang di kantin atau di restoran bila menu yang tersedia hanya makanan goreng, tak jadi masalah.
Hanya saja temani makanan goreng tersebut dengan sayur-mayur seperti: lalap, sayur bening, sayur rebusan, ataupun karedok (tanpa kerupuk lebih baik).
BACA JUGA: Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Memberikan 6 Tanda Ini
Jika memungkinkan sebelum mengasup makanan goreng cobalah serap minyaknya dengan tisu. Ini akan mengurangi sedikit asupan lemaknya.
Pilihlah gorengan yang potongannya tebal seperti perkedel, empal, ikan ataupun ayam goreng karena serapan minyaknya lebih sedikit dibandingkan dengan makanan goreng yang dipotong tipis seperti keripik tempe, kerupuk, ataupun kremes.
Makanan gorengan yang berlapis tepung juga termasuk penyerap banyak minyak.
Bila hari ini menu Anda di kantor berupa makanan goreng, sebaiknya besok carilah menu selain makanan goreng seperti soto atau sup. Mengonsumsi makanan goreng dua hari sekali tentunya lebih bijaksana.
BACA JUGA: Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Begini Cara Mudah Tahu Pesan Kita Telah Dibaca
Yang perlu diingat, makanan yang dimasak di rumah, biar bagaimanapun lebih aman.
Barangkali , Anda sudah bosan mendengarnya. Namun alasannya memang masuk akal.
Anda, pasangan Anda, atau pembantu di rumah akan memastikan bahwa makanan goreng selalu dibuat dengan minyak baru.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR