Advertorial
Intisari-Online.com -Penggemar musik dan film-film Korea Selatan tentu saja kaget dengan kematian Kim Jong-hyun alias Jonghyun SHINee.
Lebih-lebih penyanyi 27 tahun itu tak punya skandal dan pemberitaan buruk apa pun sampai ia ditemukan bunuh diri menggunakan racun karbon monoksida dari arang briket batu bara di dalam apartemennya.
Metode bunuh diri tersebut, belakangan memang sering terjadi di beberapa Negara Asia Timur terutama di Korea Selatan.
(Baca juga:Miris! Inilah Surat Jonghyun SHINee Sebelum Bunuh Diri, Terlihat Sangat Depresi)
Pada sebuah penelitian menyatakan saat pembakaran briket batubara, konsentrasi karbon monoksida meningkat secara bertahap.
Hal ini yang kemudian akan berakibat fatal apabila dihirup dalam jangka waktu satu hingga dua jam.
Pembakaran karbon yang tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida, yang mengikat kuat hemoglobin, dengan cepat menurunkan kemampuan darah untuk mengantarkan oksigen ke tubuh.
Keracunan kemudian menyebabkan kematian akibat hipoksia yang disebabkan oleh keracunan karbon monoksida.
Sehingga bunuh diri dengan metode ini dianggap sebagai metode yang mudah dan tak menyakitkan.
Dominic Lee, asisten profesor psikiatri di Chinese University of Hong Kong menyatakan keracunan monoksida akan menimbulkan beberapa gejala, seperti sakit kepala, mual, takikardia, dan kejang.
Dilansir dari Ncbi.nlm.nih.gov, bunuh diri dengan cara keracunan karbon monoksida melalui pembakaran briket batubara atau arang barbekyu meningkat dengan cepat di beberapa negara Asia Timur dalam dekade terakhir ini.
Jumlah bunuh diri karbon monoksida di Korea Selatan mulanya hanya 34 pada tahun 2006, namun meningkat dengan cepat menjadi 267 pada tahun 2008 dan 1125 pada tahun 2012.
Kebanyakan terjadi pada laki-laki, anak muda, dan orang yang berpendidikan tinggi.
Korea Selatan sendiri telah menjadi negara dengan angka bunuh diri terbesar ke-4 di dunia.
Itu menurut WHO.
Angka tersebut, yang mencerminkan data dari tahun 2015 yang menunjukkan bahwa Korea memiliki 28,4 kasus bunuh diri per 100 ribu penduduk.
Angka itu tertinggi keempat di antara 183 negara yang disurvei.
Sri Lanka menjadi peringkat pertama (35,3 kasus bunuh diri per 100 ribu orang), kemudian Lituania (32,7), dan Guyana (29) melakukan lebih banyak orang bunuh diri.
(Artikel ini sebelumnya tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Tak Hanya Jonghyun, Ternyata Kasus Kematian Akibat Briket Banyak Terjadi di Korea Selatan")