Intisari-Online.com - Penggemar musik dan film-film Korea Selatan tentu saja kaget dengan kematian Kim Jong-hyun alias Jonghyun SHINee.
Lebih-lebih penyanyi 27 tahun itu tak punya skandal dan pemberitaan buruk apa pun sampai ia ditemukan bunuh diri menggunakan racun karbon monoksida dari arang briket batu bara di dalam apartemennya.
Metode bunuh diri tersebut, belakangan memang sering terjadi di beberapa Negara Asia Timur terutama di Korea Selatan.
(Baca juga: Selain Jonghyun SHINee, Inilah 5 Artis Korea Selatan yang Mengalami Depresi. Ada yang Berusaha Bunuh Diri Juga!)
(Baca juga: Miris! Inilah Surat Jonghyun SHINee Sebelum Bunuh Diri, Terlihat Sangat Depresi)
Pada sebuah penelitian menyatakan saat pembakaran briket batubara, konsentrasi karbon monoksida meningkat secara bertahap.
Hal ini yang kemudian akan berakibat fatal apabila dihirup dalam jangka waktu satu hingga dua jam.
Pembakaran karbon yang tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida, yang mengikat kuat hemoglobin, dengan cepat menurunkan kemampuan darah untuk mengantarkan oksigen ke tubuh.
Keracunan kemudian menyebabkan kematian akibat hipoksia yang disebabkan oleh keracunan karbon monoksida.
Sehingga bunuh diri dengan metode ini dianggap sebagai metode yang mudah dan tak menyakitkan.
Dominic Lee, asisten profesor psikiatri di Chinese University of Hong Kong menyatakan keracunan monoksida akan menimbulkan beberapa gejala, seperti sakit kepala, mual, takikardia, dan kejang.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR