Advertorial
Intisari-Online.com – Apel mausk dalam salah satu buah yang sehat. Ada banyak manfaat kesehatan ketika kita mengonsumsi buah yang satu ini.
Namun manfaat kesehatan itu tidak berlaku untuk bijinya.
Mengapa?
Dilansir dari theguardian.com, ada beberapa biji buah yang mengandung racun. Salah satunya biji buah apel.
(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Hal ini dikarenakan biji apel mengandung senyawa yang disebut amygdalin, di mana senyawa ini merupakan molekul berbasis sianida dan gula.
Jika biji tertelan oleh tubuh, maka enzim manusia atau hewan yang bersentuhan dengan amygdalin akan secara aktif memotong bagian gula dari molekul.
Sisanya kemudian bisa terurai dan berubah menjadi hidrogen sianida (HCN) yang beracun.
Toksisitas sianida dalam manusia ada pada dosis sekitar 0,5 sampai 3,5 miligram per kilogram berat badan.
Gejala keracunan sianida meliputi kram perut, sakit kepala, mual dan muntah, bahkan bisa berujung pada serangan jantung, gagal napas, koma, dan kematian.
Dosis fatal bagi manusia terendah sekitar 1,5 miligram per kilogram berat badan.
Padahal menurut sebuah studi, kandungan amigdalin biji apel ditemukan sekitar 3 miligram per gram biji (satu biji kira-kira 0,7 gram).
Memang tidak semua massa akan diubah menjadi hidrogen sianida (beberapa di antaranya bisa merupakan bagian gula dari molekul yang terbelah), namun tidak ada salahnya berhati-hati dan tidak memakan biji apel.
Selain pada biji apel, beberapa biji buah yang mengandung sianida adalah biji aprikot, ceri, dan persik.
(Baca juga:Ingin Redakan Gejala Migrain? Ciumlah Apel Hijau!)