Intissar memang punya rencana tinggal di Tunis bersama dengan putra termuda mereka, Nidal (2) dan putri mereka, Hanan (14). Sementara tiga anak mereka yang lain bersekolah di Amerika.
Umm Jihad alias Intissar El Wazir, bekas anggota penyelundup senjata dan amunisi bagi para pejuang PLO, menduga orang-orang Israel itu pun bakal membunuhnya.
Ia pun lantas menghadap ke dinding, pasrah menanti datangnya butir-butir peluru menghujani tubuhnya.
Ternyata orang-orang bersenjata itu berteriak kepada putrinya dalam bahasa Arab.
"Jaga ibumu," demikian teriak mereka sebelum bergegas meninggalkan vila berdarah itu.
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1988)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR