Advertorial

Main Ponsel Selama Dua Hari, Pria Ini Alami Kelumpuhan pada Kedua Tangan dan Kakinya

Mentari DP

Penulis

Setelah menjalani MRI dan tes-tes lainnya, ahli ortopedi Shen Huiyong, mendiagnosa pria itu terkena cervical spondylosis hematoma.
Setelah menjalani MRI dan tes-tes lainnya, ahli ortopedi Shen Huiyong, mendiagnosa pria itu terkena cervical spondylosis hematoma.

Intisari-Online.com – Seorang pria berusia 29 tahun terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit oleh keluarganya.

Pasalnya, ia mengalami kelumpuhan mendadak pada kedua tangan dan kakinya.

Hal itu terjadi setelah ia menghabiskan waktu selama dua hari untuk bermain game di ponselnya.

Dilaporkan, pria tersebut memang sering ‘menundukkan kepalanya’ untuk bermain game.

(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Hanya saja, main game secara maraton yang terakhir itu tidak tertahankan.

Setelah dua hari bermain, di pagi hari ketiga, ia tiba-tiba kesakitan dan merasa kaku pada lehernya.

Tidak beberapa lama, semua tangan dan kakinya jadi kaku dan akhirnya lumpuh.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu segera dilarikan ke Sun Yat-sen Memorial Hospital di Guangzhou, China.

Dilansir dari situsWorld of Buzz, Kamis (6/12), setelah menjalani MRI dan tes-tes lainnya, ahli ortopedi Shen Huiyong, mendiagnosa pria itu terkenacervical spondylosis hematoma.

Maksudnya, kelumpuhan pada pria ini disebabkan oleh pembekuan darah di pembuluh sumsum tulang tengkuk yang menekan urat saraf tulang belakang

Pria ini jadi lumpuh akibat main game di ponselnya.

Sepertinya kondisi itu telah berkembang beberapa lama, tetapi karena game maraton dua malam itu telah mempercepat kemunculannya.

Pria itu pun segera menjalani operasi untuk menghilangkan pembekuan darah tersebut agar tangan dan kakinya bisa digerakkan lagi.

Setelah beberapa menjalani perawatan di ICU, kemampuan gerak pria tersebut mulai membaik dan bisa bergerak.

Hanya saja, ia harus menjalani serangkaian sesi fisioterapi untuk pemulihan keseluruhannya.

Dr. Shen Huiyong memperingatkan pria itu bila ia melanjutkan membebabi lehernya seperti itu, penyakitnya bisa muncul kembali.

(Baca juga:Jangan Terlalu Fokus pada Ponsel Jika Tidak Ingin Kejadian yang Dialami Perempuan di China Ini Terjadi pada Anda)

Game ini banyak disukai pengguna ponsel.

Dalam wawancara dengan situs Sina, penggunaan ponsel dalam jangka waktu lama mendorong terbentuknya suatu posisi bungkuk secara permanen pada penggunanya.

Posisi ini bertolak belakang dengan lengkungan tulang belakang yang alami dan juga bisa mempercepat penurunan bagian tengkuk leher yang memicu tekanan pada saraf.

Kondisi itu akan menyebabkan rasa sakit dan kekakuan pada leher.

Pria ini jadi lumpuh akibat kerusakan saraf bagian belakang.

Dalam kasus yang berat, seperti yang dialami oleh pria ini, kondisi itu memicu lebih banyak komplikasi parah seperti kelumpuhan tangan dan kaki.

Komplikasi lain yang timbul karena penggunaan ponsel terus menerus adalah luka pada tengkuk leher, pendarahan otak, dan luka pada mata, seperti kelelahan pandangan dan glukoma.

Selain itu juga, bisa memicu penggunanya sulit tidur atau insomnia.

Itu sebabnya, para ahli menganjurkan untuk berhenti melihat ponsel setiap 15 atau 30 menit.

Jangan terus menerus melihat ponsel dalam posisi yang sama, seperti menunduk.

Dari semua itu, yang paling penting adalah membatasi penggunaan ponsel selama berjam-jam untuk mengistirahatkan mata dan otak anda.

(Baca juga:Tidur di Dekat Ponsel yang Sedang Di-charge, Remaja Putri Ini Tewas Tersengat Listrik)

Game King of Glory.

Sekadar tahu, video game menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan serius di China.

Apalagi video game King of Glory yang sangat populer di negeri asal panda itu.

Beberapa waktu lalu, ada seorang wanita yang mengalai kebutaan pada satu matanya karena sering bermain game di ponselnya.

Ada juga seorang pria yang meninggal kelelahan setelah beberap bulan kurang tidur akibat min video game.

Pemerintah China pun baru-baru ini membatasi akses permainan game untuk mencegah anak-anak muda menjadi kecanduan game.

Artikel Terkait