Intisari-Online.com --Asyik bermain ponsel dan memanjat pohon, tiga orang pendaki Gunung Prau di Kabupaten Wonosobo, tewas tersambar petir. Satu orang dari Depok, Jawa Barat, dua lainnya berasal dari Jakarta Timur.
Staf Humas Kantor Basarnas Jateng Zulhawari Agustianto mengatakan, rombongan pendaki turun dari gunung pada Minggu (23/4) siang sekitar pukul 10.00 WIB.
Namun, baru jalan beberapa meter, hujan turun dengan intensitas cukup deras.
Rombongan pendaki yang berjumlah 11 orang lalu memutuskan untuk berteduh dengan membuat tempat berlindung sementara secara darurat (bivak).
Bivak untuk berteduh dibuat di sekitar tower Nganjil.
“Namun, saat berteduh sebagian pendaki bermain handphone. Saat itu langsung tersambar petir,” kata Zulhawari, Senin (25/4/2017).
Pendakian itu sejatinya melibatkan 11 orang pendaki, tiga di antaranya tewas seketika.
Mereka yang meninggal antara lain: Deden Hidayat (30), warga Jalan Benuang VI No 44 Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Kemudian, Aditya Agung D (29), warga Jalan Cipinang Muara II Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Adi Setiawan (30), warga Jalan Cipinang Muara II Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sementara delapan sisanya mendapat luka bakar, luka ringan, dan salah satu pendaki mengalami shock.
Maulana Affandi, Staf Humas Kantor Basarnas Jateng menambahkan, sebelum hujan, para pendaki sempat melakukan foto bersama dengan menaiki tower tersebut.
Sebagian pendaki yang tidak puas berfoto di tower, lalu menaiki sebuah pohon.
“Pendaki yang naik di pohon tersambar petir lalu jatuh ke bawah,” tambah Affandi.
Sebanyak 11 korban dievakuasi oleh tim SAR bersama polisi dan masyarakat dari puncak gunung pada Minggu malam.
Para korban selamat yang terdapat luka bakar lalu dibawa ke Rumah Sakit Daerah Wonosobo.