Sepintas dalam pikirannya itu ia melihat kondisi kamarnya sangat berantakan.
Lalu, Cecil berupaya menenangkan batinnya yang bergejolak tanpa sebab pasti.
Setelah hatinya tenang ia berinisiatif mengambil barang-barangnya yang dianggap penting dari dalam kamarnya ke tempat yang aman.
Dua jam berselang ia mendengar suara gemuruh petir yang tak henti-hentinya. Dari dalam ventilasi rumahnya ia menengok yang melihat sinar kemerahan.
Di saat yang bersamaan, perangkat desa mengumumkan adanya erupsi Gunung Kelud, yang membuat plavon kamar Cecilia hancur dan roboh.
Meski begitu, perempuan kelahiran 7 Maret 1998 ini baru benar-benar menyadari jika dirinya seorang indigo saat berusia 17 tahun.
It pun setelah ia bercerita tentang kejadian aneh yang dialaminya ke saudara lelakinya yang juga memiliki kemampuan indigo.
Cecil baru tersadar secara keseluruhan kalau selama ini pemandangan yang dilihatnya itu tidak ada indah-indahnya.
Namun, hal itu ada hikmah dari kelebihannya itu. Ia bisa membantu sekadar mengingatkan orang terdekat disekelilingnya apabila hendak terkena musibah.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR