Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis and Rheumatism pada 2008, mengungkapkan, wanita dengan pola “maskulin” memiliki jari manis lebih panjang
daripada jari telunjuknya berisiko dua kali lebih besar menderita osteoartritis, yakni permasalahan sendi.
Tak hanya itu, jari telunjuk yang lebih panjang juga dikaitkan dengan risiko kanker payudara pada wanita dan risiko kanker prostat pada pria.
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer pada 2010, menemukan, pria dengan jari telunjuk lebih panjang dari jari manis berisiko 33% terkena kanker prostat dibandingkan dengan pria yang jari telunjuk lebih pendek.
Peneliti melihat rasio panjang jari ini di 1.500 pasien kanker prostat dan 3.000 pria sehat selama 15 tahun. Para ilmuwan meminta orang-orang untuk melihat gambar
tangan dan memilih satu yang paling mirip dengan mereka sendiri.
Para peneliti belum dapat memastikan penyebab hal itu, namun diyakini panjang jari dipengaruhi oleh jumlah hormon testosteron dan estrogen dalam rahim. Jari
manis yang lebih tinggi menunjukkan jumlah hormon testosteron yang lebih besar ketika dalam kandungan. Sementara itu, jari telunjuk yang lebih tinggi menunjukkan hormon estrogen yang lebih besar.
Tak heran, jika jari telunjuk yang lebih tinggi pada wanita memiliki kaitan dengan risiko kanker payudara. Pasalnya, hormon estrogen merupakan hormon seks
pada wanita. Sedangkan hormon testosterone yang lebih besar berkaitan dengan risiko kanker prostat pada pria.
BACA JUGA: Jika Garis Tangan Diubah Via Operasi Medis, Apakah Nasib Orangnya Ikut Berubah?
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR