Meriam Koksan sebenarnya pernah dipakai dalam perang sesungguhnya. Dalam dekade 1980-an, Korea Utara sudah menjual sistem persenjataan ini ke Iran yang saat itu terlibat perang dengan Irak.
Pada 1986, Iran merebut Semenanjung Al-Faw yang terletak tak jauh dari ladang-ladang minyak Kuwait yang dianggap sebagai sekutu Irak.
Dari Semenanjung Al-Faw, Iran kemudian menembaki ladang-ladang minyak Irak dengan menggunakan meriam Koksan ini.
Pada 1988, Irak, dengan menggunakan senjata kimia berhasil mengusir pasukan Iran dari Semenanjung Al-Faw. Saat itulah Irak merebut beberapa unit meriam Koksan yang kemudian diperiksa oleh AS yang menemukan adanya jejak senjata kimia.
Kembali ke meriam Koksan milik Korea Utara, oleh militer negeri itu, meriam raksasa tersebut dipasang di atas tank Type 59 buatan China.
Meski bisa dengan mudah berpindah karena berada di atas sebuah tank, tetapi para prajurit yang mengoperasikan senjata ini amat rentan terkena tembakan musuh.
(Baca juga: Jika AS Cuma Bisa Perang Mulut, Inggris Sudah Kirimkan Kapal Induk Terbesarnya ke Semenanjung Korea)
Namun, tentu saja Korea Utara akan menempatkan meriam-meriam ini di lokasi yang sudah diperkuat di sepanjang perbatasan sehingga tak mudah diserang lawan.
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Meriam Raksasa Korut Ini Bisa Hantam Seoul dari Perbatasan")
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR