Advertorial
Intisari-Online.com – Baru-baru ini, banyak wanita dan pria dari seluruh dunia yang pernah dilecehkan secara seksual telah berbagi cerita mereka di media sosial Twitter.
Mereka menggunakan hashtag “me too” atau “saya juga” untuk menunjukkan besarnya serangan seksual.
Aksi ini menyusul tuduhan lebih lanjut tentang pelecehan seksual yang dilakukan produser terkenal Hollywood, Harvey Weinstein.
Lebih dari dua lusin wanita, di antaranya aktris Angelina Jolie, Gwyneth Patltrow, dan Rose McGowan, telah membuat tuduhan terhadapnya tentang pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Namun Weinstein menegaskan bahwa hubungan seksual yang dia lakukan bersifat konseusal (persetujuan dua belah pihak).
Bahkan beberapa juga merinci pelecehan yang telah mereka alami.
Hashtag #MeToo telah digunakan lebih dari 200.000 kali sejak Minggu malam.
Istilah ini diberikan oleh aktris Alyssa Milano yang meminta korban serangan seksual untuk muncul dalam sebuah solidaritas.
Sejumlah penyanyi, aktor, dan aktris langsung merespon hashtag ini. Seperti Debra Messing dan Anna Paquin.
Seorang pengguna Twitter yang ingin tetap anonim mengunggah: “Saya berumur 19 tahun. Dia memberi saya minuman alkohol, memaksa ciuman lidah, dan menyentuh dada saya. Saya menyalahkan diri saya karena mabuk. #MeToo.”
Hashtag #MeToo sendiri sudah menjadi populer di seluruh dunia.
Termasuk di Inggris, Amerika Serikat, India, dan Pakistan.
Di Prancis, pengguna Twitter menggunakan hashtag #balancetonporc atau “tikus kotor”.
Ini merupakan dorongan kepada wanita untuk memberikan nama dan mempermalukan penyerang mereka.
Sementara #Womenwhoror adalah istilah lain yang digunakan untuk mendorong korban pelecehan seksual untuk diajak bicara.