"Tapi waktu itu keluarga tidak punya uang buat operasi, sampai sekarang," tuturnya.
Kondisi tumor Ahmad semakin membesar dan memburuk.
Keluarga tidak tahu lagi bagaimana cara penyembuhannya karena terkendala biaya.
Kedua orangtua Ahmad hanya bekerja sebagai buruh tani di desanya.
Jaminan kesehatan pemerintah tidak cukup menutup biaya pengobatan tumornya ini.
"Kalau sedang sehat, ini (tumor) tidak apa-apa. Tapi kalau saya lagi tidak enak badan, demam, itu rasanya gatal, nyeri gitu. Kalau tersenggol juga sakit," ucap dia.
Harapan Ahmad tentu ingin sembuh dari penyakitnya itu.
Dia ingin seperti remaja pada umumnya. Bisa belajar dengan tenang tanpa ada tekanan dan ejekan.
Meski kondisinya memprihatinkan, Ahmad tetap semangat belajar.
"Kalau sudah sembuh, mau sekolah tinggi, lalu bekerja membantu orangtua. Saya ingin seperti teman-teman lainnya," kata dia.
Kepala MTs Syalafiyah Kajoran, Ibnu Maliq, menuturkan setiap hari Ahmad rajin bersekolah.
Dia berteman dengan siapapun, meski kadang juga terlihat minder.
"Kami berharap ada dermawan yang sudi membantunya, dia pulih lagi, bisa bersekolah dengan tenang," tutur Maliq.
(Ika Fitriana)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Kisah Ahmad Romadhon, Remaja dengan Separuh Wajah Tertutup Tumor”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR