Advertorial
Intisari-Online.com -Pada 24 September kemarin, Donald Trump mengeluarkan larangan masuk ke Amerika untuk tiga negara: Venezuela, Korea Utara, dan Chad.
Jika Korea Utara jelas sedang terlibat konflik dengan Amerika sementara Venezuela karena dianggap dipimpin seorang diktator, lalu kenapa dengan Chad?
(Baca juga:Jika Ingin Masuk Amerika Kita Harus Menyerahkan Kata Sandi Akun Media Sosial)
Sekadar informasi, negara yang terletak di benua Afrika ini merupakan bekas jajahan Perancis.
Gross Domestic Product (GDP) Chad yaitu 9,6 miliar dolar AS dan menempati posisi ke-137 dari 191 negara.
Chad disebut negara miskin di Afrika yang sebenarnya jarang terlibat banyak dalam persoalan geopolitik.
Penduduk Chad mayoritas muslim dan bahasa sehari-hari yaitu bahasa Prancis dan Arab.
Tidak seperti Korea Utara dan Venezuela, Chad adalah negara yang benar-benar kecil.
Tapi yang membuat warga negara ini dilarang bepergian ke Amerika adalah karena Chad dituduh gagal membagikan informasi berkaitan keamanan publik dan terorisme.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima Gedung Putih, beberapa kelompok teroris aktif di negara Chad dan sekitarnya. Tedapat risiko berkaitan terorisme dari negara Chad.
Meski begitu, kelompok radikal di Chad bisa dibilang lebih sedikit dibanding negara-negara lain. Kelomok Boko Haram memang ada di Chad tapi sebenarnya mereka berpusat di Nigeria.
(Baca juga:Teroris Pelaku Penembakan Las Vegas Ternyata Pernah Mengincar Konser yang Dihadiri Dua Putri Barack Obama)
Sedangkan kelompok-kelompok lain yang disebut teroris oleh Amerika seperti Al-qaida in the Islamic Maghreb lebih aktif di Mali, Niger, dan Algeria—negara-negara ini tidak masuk dalam larangan masuk Amerika.
Trump mengungkapkan pendapatnya bahwa ia berusaha tetap sigap melindungi keamanan dan kepentingan rakyata Amerika Serikat. Pelarangan untuk ketiga negara akan dijalan pada 18 Oktober mendatang.
(Melina Ikwan)