Intisari-Online.com - Kondisi politik di Venezuela semakin memburuk. Demikian buruknya sampai pada titik ketika pemrotes melemparkan kotoran manusia ke pasukan keamanan.
Ya, alih-alih bom molotov, yang mereka lempar adalah poopootov.
(Baca juga: Mirip Gaya Cowboy, AS Ajak Korut Berunding Sambil Kirim Pesawat Pengebom Nuklir ke Korsel)
“Mereka (pasukan keamanan – Red.) menggunakan senjata melawan kami, maka rakyat pun menggunakan apa saja yang mereka miliki,” kata Rafael Guzman, anggota parlemen yang diam-diam ikut barisan pemrotes, kepada Reuters.
Gelombang protes di negara Amerika Selatan itu sudah bermula sejak April. Mereka menuntut pemilihan untuk mengakhiri dua dasawarsa pemerintahan sosialis.
Krisis ekonomi akibat harga minyak yang rendah menambah besar gelombang protes. Inflasi melambung mencapai angka tiga digit, obat-obatan mulai berkurang, begitu juga dengan makanan bagi jutaan orang.
(Baca juga: (Video) Mengenal Kedahsyatan MOAB, Bom dari Segala Bom yang Baru Saja Dijatuhkan AS di Afghanistan)
Bom tinja itu menjadi senjata baru, menambah “kekuatan” senjata pemrotes setelah mereka selama ini mengandalkan batu dan molotov.
Pada gelombang protes Rabu (10/5/2017) bom tinja memulai debutnya. Tak heran jika pada hari itu kemudian dikenal dengan “Aksi Tinja”.
Sebelumnya ramai beredar pesan di aplikasi berbagi pesan WhatsApp tentang bagaimana cara membuat bom tinja. Intinya, tinja dan air dimasukkan ke dalam stoples plastik atau kaca dan siap untuk dilemparkan ke polisi.
Seorang dokter gigi berusia 51 tahun mengatakan kepada Reuters bahwa dia membantu pemrotes dengan menyiapkan bom tinja. "Salah satu pasien saya mengumpulkan kotoran dari anaknya."
Alejandro, seorang remaja SMA berusia 16 tahun, sambil memegang hidungnya, menunjukkan kepada seorang wartawan Bloomberg tiga toples mayones yang berisi campuran tinja dan air.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR