Intisari-Online.com - Di sepanjang akhir bulan September 2017 ini tampaknya kepusingan kepala Presiden AS Donald Trump akan makin meningkat akibat serangan badai dari Laut Atlantik yang telah menghantam sejumlah kawasan di AS.
Negara bagian Texas dan Florida hingga saat ini masih berjuang keras untuk memulihkan diri dari amukan badai Harvey dan Irma yang dilukiskan oleh para pengamat militer Pentagon ‘’seperti disebabkan oleh serangan nuklir’’.
Hampir 90% kawasan di Texas dan Florida dibuat porak poranda oleh badai Harvey serta Irma.
Hingga saat ini pemerintah AS telah mengerahkan semua kekuatan militernya untuk melaksanakan operasi kemanusiaan bagi warga Texas dan Florida.
Kerugian finansial yang diakibatkan oleh amukan badai Harvey dan Irma juga sangat besar karena mencapai jumlah lebih dari 150 miliar dollar AS.
Tapi upaya pemerintah AS yang sedang gigih untuk mengatasi korban badai Harvey dan Irma tampaknya masih panjang.
Pasalnya pulau-pulau di kawasan Kepulauan Karibia yang merupakan properti AS, seperti Virgin Island dan Puerto Rico juga telah mejadi korban amukan badai dari Laut Atlantik.
Kawasan Virgin Island yang merupakan tujuan wisata para turis dunia , sesuai laporan yang disampaikan oleh business insider.com bahkan diprediksi akan mengalami kebangkrutan akibat parahnya kerusakan infrastrukturnya.
Badai Maria yang baru saja menghantam kawasan Puerto Rico selama 24 jam (Selasa 19/9) telah membuat kepulauan yang merupakan persemakmuran AS itu porak poranda.
Presiden Donald Trump sendiri melukiskan kondisi Puerto Rico akibat amukan badai Maria ‘’mengalami kehancuran total’’ dan berjanji akan segera berkunjung ke Puerto Rico.
Menurut Gubernur Puerto Rico, Ricardo Rossello, amukan badai Maria merupakan bencana alam terburuk dan paling menghancurkan serta perlu waktu berbulan-bulan untuk mengatasinya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR