Dilator dapat digunakan untuk mengurangi kekejangan pada otot—hampir seperti tombol reset pada vagina. Teknik relaksasi juga bisa digunakan untuk membantu pasien mengurangi rasa nyeri yang membuat otot mereka mengejang.
Selain menggunakan tekni itu, beberapa perempuan melaporkan hasil yang bagus dengan menggunakan Botox.
Botox dianggap melemahkan kejang otot yang menyebabkan vaginismus.
Pengobatannya melibatkan suntikan ke otot vagina dengan anestesi sementara—namun diperkirakan hanya bertahan sampai empat bulan.
“Pertama-tama kita harus mengidentifikasi apakah otot benar-benar kejang, atau apakah ada masalah lain,” jelas Mann.
“Kami menggunakan perangkat yang disebut dilator, tapi tidak untuk meregangkan pasien secara fisik. Fungsi sistem ini adalah mengajari pasien untuk mengakomodasi sesuatu yang tidak sakit sehingga mereka dapat membangun kepercayaan diri mereka.”
(Baca juga: Ingin Tetap Berhubungan Seks Tanpa Harus Takut Akan Hamil? Pilihlah Waktu Ini)
Selain terapi fisik, teknik relaksasi juga diperlukan.
“Dalam fisioterapi, kita menggunakan sesuatu yang disebut teknik relaksasi ‘hold relax’, dan teori di balik ini adalah jika Anda mengontraksi otot sekeras yang Anda bisa, ketika Anda melepaskannya, sebaiknya lepaskanlah dengan lebih cepat,” kata Mann.
Meski begitu, Mann menekan bahwa cara terbaik agara seorang perempuan sembuh dari gangguan ini adalah dengan langkahnya sendiri.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR