Find Us On Social Media :

Inilah Para 'Highlander' dari Vietnam yang Selalu Berkumpul Setiap Sabtu dan Minggu

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 10 September 2017 | 12:00 WIB

Sejumlah suku terasing ini memang punya hubungan dengan suku terasihg di Thailand, Laos, dan Cina (Selgtan).

Karena itu bahasa, gaya berpakaian, maupun sikap hidup mereka sama dengan suku-suku yang berada di negara tetangganya itu.

Suku Hmong  (Meo) serta Giay yang ada di Sapa berasal dari  Cina Selatan sejak 300 tahun lalu.

Gelombang besar imigrasi sejumlah suku di Cina ke Vietnam ini terjadi sesudah tahun 1868,  ketika lebih dari 10.000 orang dari Propinsi Kweichow, Yunnan, dan Kwangsi berpindah ke Vietnam setelah gagal dalam Pergerakan Taiping melawan dinasti Ming.

Walaupun telah berpindah tempat dan jauh dari asalnya, sejumlah suku ini tetap mempertahankan tradisi nenek moydng mereka.

Dalam kehidupan sehari-hari mereka tetap menggunakan pakaian tradisional yang tak terjamah arus modernisasi yang berjalan di Vietnam.

Direkrut untuk perang

Kota kecil Sapa, tempat berkumpulnya suku-suku terasing di hari-hari pasaran itu sebenarnya merupakan stasiun bukit tua yang dibangun pada tahun 1922 di lembah cantik berketinggian 1.600 m dpl yang dikelilingi pegunungan.

Daerahnya yang indah serta iklimnya yang dingin, membuat kota kecil ini kemudian menjadi populer di kalangan orang Prancis yang saat itu menjajah Vietnam.

Pada saat Perang Vietnam berkecamuk, pihak komunis (Viet Cong) maupun Amerika secara aktif merekrut orang-orang lelaki di antara kaum montagnard ini.

Pasalnya, mereka rata-rata adalah pemberani dan loyal selama diperlakukan dengan baik.

Di tahun 1979 kota ini sempat menjadi ajang pertempuran akibat perebutan hak atas perbatasan yang sesungguhnya antara Vietnam dan Cina.