Intisari-Online.com - Kepadatan kendaraan di Jakarta belum ada apa-apanya dibanding Hanoi, Vietnam. Menurut data resmi yang dilaporkan pada 2015, ada 5,5 juta kendaraan teregistrasi. Jika tidak dihentikan hanya tinggal menunggu waktu sampai populasinya menyamai 7,7 juta jumlah penduduk.
Dari seluruh kendaraan yang beredar, 4,9 juta unit di antaranya adalah sepeda motor. Setiap bulan, sekitar 8.000 – 20.000 unit motor baru mendaftar registrasi sedangkan mobil 6.000 - 8.000 unit.
Dampaknya, Hanoi sekarang bermasalah dengan lalu lintas dan polusi udara. Sebagai solusi, ditinjau dari segala hal, pemerintahan setempat telah menyepakati keputusan fenomenal.
Menurut laporan Thanh Mien News yang diteruskan oleh Paultan.org, pemerintahan kota Hanoi melarang segala bentuk kendaraan roda dua beredar pada 2025.
Belum ada penjelasan mengapa mobil tidak masuk dalam larangan tersebut. Namun garis besar alasan keputusan itu menimbang pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi yang tidak bisa lagi dibendung.
Selain itu keputusan ini mendukung promosi penggunaan transportasi publik di Hanoi. Hanoi sekarang berusaha membangun infrastruktur transportasi publik, salah satunya metro rail system. Berbagai alternatif transportasi akan selesai sebelum larangan motor diberlakukan.
“Hanoi butuh menggandakan bus, yang sekarang hanya melayani 10 persen permintaan transportasi,” ujar Nguyen Phi Thuoong, dewan direksi Hanoi Transport and Services Corporation.
Saat ini Hanoi memiliki 1.000 bus yang beredar di kota. Tercatat warga yang memanfaatkannya sampai 27 juta orang per bulan.
(Febri Ardani Saragih/kompas.com)