Intisari-Online.com - Para pengusaha perusahaan rintisan (start-up) dari Amerika Serikat mulai berniat melebarkan sayap investasinya ke Vietnam. Dua pengusaha yang dari Silicon Valley, Eddie Thai dan Binh Tran yang telah membangun mitra usaha dengan 500 start-up pun tertarik untuk menanamkan modalnya di negara Asia Tenggara itu. Akankah Vietnam menjadi Silicon Valley berikutnya?
Sebagai mitra yang memiliki basis di Amerika Serikat, menurut mereka Vietnam merupakan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat. Eddie Thai mengatakan, selama 20 tahun terakhir, Vietnam menjadi salah satu negara yang pertumbuhan pasarnya paling cepat.(Baca juga: Pelajaran penting dari Silicon Valley)
Sepuluh tahun lalu, pengguna internet di Vietnam baru mencapai 4 juta pengguna. Saat ini, jumlah pengguna internet sudah mencapai 40 juta pengguna. Jumlah sebanyak itu didukung dengan pengguna ponsel pintar yang telah mencapai 30 juta orang di Vietnam saat ini.
Kota yang direncanakan akan dibangun pusat perusahaan teknologi adalah kota Ho Chi Minh atau biasa diberi nama kota Saigon. Ho Chi Minh terletak di sebelah selatan Vietnam, dan diperkirakan kota ini akan dinamakanSaigon Silicon City. TechInAsia mencatat, Hanoi dan Ho Chi Minh termasuk dalam 16 kota dengan ekosistem teknologi paling hebat di Asia.(Baca juga: Wilayah termahal di Amerika Serikat)
Dua dari raksasa teknologi dunia, Samsung dan Intel sudah memiliki kantor pusat di kota Ho Chi Minh. Chief Executive Officer Google Sundar Pichai juga telah mengunjungi Vietnam Desember lalu dan mengatakan kepada Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung bahwa ia akan membantu melatih 1.400 tenaga IT lokal.(Bbc.com)