Find Us On Social Media :

Mengapa Tak Ada Satu Pun Koran yang Memuat Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan RI?

By Ade Sulaeman, Rabu, 16 Agustus 2017 | 18:00 WIB

Berita-bentanya diambil dari ANTARA, kantor berita nasional yang didirikan atas prakarsa Wartawan Sipahutar.

Sayang sekali, ketiga media ini tidak bisa ditemukan dalam koleksi Perpustakaan Nasional.

Pada tahun 1945, setelah proklamasi kemerdekaan, di Sala terbit Surat Kabar Merah Poetih.

Catatan dalam Katalog Surat Kabar di Indonesia di Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa koran itu pada tahun 1945 sudah memasuki tahun ke II.

(Baca juga: Saksi Bisu Sejarah Proklamasi Nasib, Bagaimana Riwayatmu Kini)

Sementara koleksi dalam bentuk film mikro di Perpustakaan Nasional yang tersedia mulai dari no. 7, 9 Oktober 1945.

Koran ini berukuran kecil, kemungkinan berukuran tabloid, terdiri atas dua halaman (satu lembar bolak-balik).

Surat kabar ini sama sekali tidak mencantumkan nama pengasuhnya. Kotak masthead di sudut kiri atas hanya mencantumkan nomor telepon direksi dan redaksi, serta alamat redaksi di Solo.

Tidak ada motto falsafah koran. Isinya melulu berita-berita politik dalam negeri.

Sementara itu di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 1945 terbit Surat Kabar Merdeka.

(Baca juga: Tan Malaka, Tokoh Sunyi di Balik Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945)

Surat kabar ini juga tidak mencantumkan penerbit, maupun nama-nama pengasuhnya. Hanya sekadar alamat kantor redaksi dan administrasi: Jl. Asia Raya 8, Jakarta.