Find Us On Social Media :

Tapak Dara, Keluarga Kamboja yang Punya Senyawa Sakti Penumpas Kanker Payudara Seharga Rp1,3 Triliun

By Ade Sulaeman, Selasa, 8 Agustus 2017 | 11:00 WIB

Perlu satu ton daun kering

Tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan tumbuhan terna menahun dari famili Apocynaceae (kamboja-kambojaan).

Tanaman yang berasal dari Amerika Tengah ini dapat tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.

Di Indonesia dikenal sebagai tanaman hias yang menarik karena bunganya. Ada beberapa nama, tergantung lokasinya.

Di Jawa orang menyebut sebagai kembang tembaga, paku rane, tapak doro, bunga serdadu; di Sumatra diberi nama ruru-ruru, rumput jalang; orang Sulawesi memanggilnya sindapor; di Maluku disebut usia.

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji, stek batang, atau akar.

Dalam Medicinal and Poisonous Plants 1 yang dilaporkan H. Sutarno dan Radjiman (-1999), selain vinblastine dan vincristine, tapak dara juga mengandung alkaloid turunan seperti vindesine dan vinorelbine.

Dua senyawa pertama merupakan senyawa antimitotics yang kerjanya terikat pada kelenjar dan saraf dengan mencegah pembelahan sel kumparan.

Kedua sel ini mengalangi pembelahan inti sel-sel normal yang berkembang menjadi sel-sel kanker.

Dengan melalui proses induksi sel,kanker ini dapat berkembang biak sehingga dapat meluas ke jaringan di sekitarnya dalam bentuk benjolan (metafase).

Vinblastine digunakan sebagai bahan pengobatan penyakit leukemia. Vincristine bahan pengobatan leukemia akut, pembengkakan limpa, kanker cabang tenggorokan (broncial cancer), perkembangan tumor ganas pada ginjal (nephroblastomas), kanker payudara (intraductal carcinoma), dan berbagai jenis tumor gahas yang awalnya menyerang urat safaf maupun otot (rhabdomysarcoma).

Vindesine adalah senyawa semi sintetis jadian dari vinblastine yang digunakan pada pengobatan akibat bertambannya sel darah putih pada kelenjar getah bening (acut lymphatic leukemia) khususnya pada anak-anak.