Intisari-Online.com - Benalu memang tak tahu malu! Sudah "ngontrak" gratis, masih tega menyedot makanan si "pemilik ruman", sampai-sampai inangnya gering.
Untungnya, benalu cukup andal mengobati beragam penyakit manusia, termasuk kanker.
Kalau tidak, ...!
Ya, kalau tidak, benalu tentu akan terus-menerus jadi tumbuhan terkutuk, di dunia maupun akhirat.
Sebab, seumur-umur ia akan dikenang sebagai tanaman yang kerjanya melulu bikin repot jagad manusia dan jagad flora, tak tahu diri, pagar makan tanaman, dan sejuta sumpah serapah lainnya.
Sebelum lebih jauh membahas "sesuatu" yang dimiliki benalu, mari kita berkenalan dulu dengan keluarga besarnya.
Meski nama benalu sudah tak asing lagi, apalagi sering dipropagandakan di buku-buku pelajaran sekolah sebagai tumbuhan berstereotipe negatif, kenyataannya tak semua orang (terlebih mereka yang tinggal di kota-kota besar) akrab dengan tanaman "pengganggu" ini.
Aslinya, benalu dikenal sebagai penggemar tumbuhan perdu. Di situ ia biasa membentuk miliu (lingkunga n sekitar) yang memberikan kesan rimbun, tidak teratur, dan kurang terawat.
Untuk memergoki benalu tak sulit. Anda bisa menemukannya di sekitar hutan, tepi jalan, kebun, bahkan tegalan.
Tanaman ini berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif (cara pertama, lewat penyebaran biji, dianggap lebih baik dibandingkan dengan cara kedua).
(Baca juga: Tidak Hanya Hipertensi, Meski Berbau Busuk, Mengkudu Pun Dapat Mengobati Radang Tenggorokan)
Dalam Flora Malesiana vol. 13 (1997) ditegaskan, ada dua kelompok besar benalu, yakni dari keluarga Loranthaceae dan Viscaceae.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR