Find Us On Social Media :

Terpukul Mundur Sampai Dunkirk, Inggris Jadi Penasaran dengan Teknologi-teknologi Militer Nazi

By Ade Sulaeman, Rabu, 19 Juli 2017 | 18:00 WIB

Hawk 200

Inggris yang menjelang akhir PD II berhasil menciptakan pesawat jet Gloster Meteor bahkan belum siap operasional menghadapi mesin-mesin perang Jerman.

 Baik AS, Inggris, Prancis, maupunm Rusia yang pada PD II bersama-sama menggempur Nazi sebenarnya sudah mengetahui adanya program rahasia Nazi, khsusnya jet tempur dan teknologi militer lainnya.

Secara inteligen militer, keempat negara itu pun memiliki misi sama untuk merampas proyek senjata rahasia Nazi setelah melumpuhkan pasukan Nazi Jerman.

Ketika pasukan Sekutu dan Rusia berhasil mendesak pasukan Nazi Jerman hingga menyeberangi Sungai Rhine, motivasi negara-negara pemenang perang PDII itu mulai berbeda.

Baik militer AS, Inggris, Prancis, dan Rusia diam-diam saling berlomba mendapatkan aset teknologi militer yang sedang dikembangkan oleh Nazi Jerman.

(Baca juga: Beda dengan Nazi Jerman, Pasukan Jepang Tidak Mengenal Berhenti ketika Bertempur sehingga Tidak Mengalami Blunder Seperti Dunkirk)

Dalam upaya mendapatkan program pengembangan teknologi militer khususnya pesawat tempur, Inggris yang secara khusus mengincar pengembangan pesawat tempur Nazi dan mengirimkan tenaga ahlinya hanya mendapatkan sediikit dokumen tapi berarti banyak.

Menjelang akhir PD II, para ahli penerbangan Inggris sedang berusaha keras menciptakan mesin jet tempur menggunakan mesin Rolls Royce tapi ternyata tidak segera mendapatkan hasil.

Pasca PD II, ketika para ahli Inggris itu mengunjungi fasilitas pengembangan pesawat tempur yang dibangun oleh Herman Goring yang juga dikenal sebagai Fasilitas Herman Goring mereka hanya bisa ternganga keheranan.

Para ahli penerbangan Inggris juga mengagumi mesin jet tempur Nazi BMW 003 yang sudah jadi yang dirancang oleh pakar penerbangan Nazi, Doktor H Oestrich.

Para ahli penerbangan Inggris mengakui hingga akhir PD II, RAF memang belum berhasil menciptakan mesin jet.

Para ahli itu bahkan mengakui bahwa rancangan serta fasilitas untuk pengembanagn pesawat di Inggris tertinggal jauh dibandingkan yang dimiliki Nazi.