Find Us On Social Media :

Antara Warisan Kuil Yunani, Rumah Bunda Maria, dan Masjid Seljuk, yang Dijaga Pemerintah dan Penduduknya

By K. Tatik Wardayati, Senin, 12 November 2018 | 10:30 WIB

Mini bus yang kami tumpangi bergegas masuk lapangan tanah, kemudian perlahan mengambil posisi untuk parkir. Di luar, seorang anak muda Turki tampak sudah mulai berteriak-teriak dengan bersemangat menawarkan dagangannya berupa buku panduan tentang Efesus dalam berbagai bahasa.

Baca Juga : Turki Sepakat Membeli Sistem Rudal S-400 dari Rusia, NATO pun Tak Bisa Berbuat Apa-apa

Where is the Artemis Temple?” tanya Luisa, wisatawan asal Bolivia yang duduk di samping saya. Ia sedikit heran karena di tanah lapang terbuka yang membentang di hadapan kami tidak terlihat sesuatu yang mencolok.

Sebagian besar peserta tur hari itu lebih memilih tinggal di bus, sementara saya, Luisa, dan dua wisatawan asal Jerman menyempatkan untuk turun keluar. “Inilah sisa Artemis Temple, kuil utuhnya sudah lama menjadi puing,” pemandu kami menerangkan.

Di lapangan terbuka luas yang bekas penggalian itu memang hanya ada beberapa onggok reruntuhan batu yang tersebar di sana-sini dan sebuah pilar. Sementara saya mengambil foto di lokasi bekas Kuil Artemis, Luisa sibuk meladeni penjual buku panduan untuk wisatawan.

Puing reruntuhan kuil Artemis ini berada di wilayah Efesus, sekitar 1,2 km dari Selcuk. Mereka yang berharap menyaksikan sebuah reruntuhan kuil lengkap mungkin akan sedikit kecewa dengan pemandangan yang ada.

Baca Juga : Susahnya Jadi Pria Turki, Harus Terlihat Macho dan Tak Boleh Tunjukkan Kasih Sayang Hingga Tangisan

Kuil Artemis adalah kuil pemujaan untuk dewi Yunani yang bernama Artemis. Dibangun di atas podium seluas 105 m x 50 m, pembangunan kuil ini diperkirakan selesai 570 SM. Tiang-tiangnya yang berjumlah 127 buah setinggi 20 m, berbahan marmer dan berhias relief.

Konon, kuil Artemis mengalami kehancuran selama tujuh kali karena bencana alam dan ulah manusia (kebakaran) dan sempat dibangun ulang tujuh kali pula, sebelum akhirnya hancur total tahun 401 dan hanya menyisakan landasan.

Baru pada 1869 diadakan proyek ekspedisi pertama kali untuk penggalian kuil yang menjadi satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Lama.

Diyakini rumah Bunda Maria

Baca Juga : Bekerja Sama dengan Rusia-China Produksi Pesawat Siluman, Turki Makin Bikin Sewot AS