Find Us On Social Media :

Kerajaan Bawah Tanah Kaisar China, Sampai-sampai Pengawal dan Binatang pun Dibawa ke Alam Kubur

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 16 Oktober 2018 | 18:00 WIB

Baca Juga : Kepercayaan Cina yang Menular ke Korea: Letak Makam Menentukan Rezeki Anak Cucu

Agar kekaisaran atau rumah yang ingin ditinggalkan pada anak cucunya itu terlindung dari bangsa barbar di luar Cina, diperintahkannya untuk membuat sebuah bangunan terkuat dari zaman antik, yaitu Tembok Cina.

Berdasarkan perbatasan yang lama dibuat timbunan tanah yang kuat, disemen dan dilengkapi dengan pagar pilar dan menara dari kayu.

Kaisar yang sama juga merasa khawatir akan keadaan dalam negerinya sendiri, yaitu lawan-lawannya yang terdiri atas para bangsawan setempat, yang sudah tersingkir.

12 ribu keluarga yang dianggapnya kuat dan kaya dari seluruh negerinya itu ditariknya tinggal di ibu kota.

Di ibu kota mereka akan lebih mudah dikontrol dan agar ada sesuatu yang selalu mengingatkan mereka pada kekalahan, senjata ke-12.000 bangsawan itu dileburnya menjadi dua belas patung raksasa, yang dipasang di ibu kota.

Baca Juga : Sumeria dan Cina, Kiblat Tulisan Barat dan Timur

Tidak mau mati

Walau penguasa yang kuat itu telah berhasil membuat lawannya luar dalam bertekuk lutut, namun ia masih memiliki ketakutan akan kematian dan ingin sekali bisa hidup abadi.

Itu pasti bukan hanya karena banyaknya usaha pembunuhan yang pernah dialaminya.

Sebagai "penguasa dunia", dia tidak percaya kalau dia memiliki dua musuh yang tidak akan pernah bisa ditaklukkannya yaitu waktu dan kematian.

Karena Qin Shi-huangdi ingin tetap menjadi penguasa dunia, seluruh harapannya dikonsentrasikan pada ramu-ramuan yang bisa membuat orang tidak mati. Dia rela mengeluarkan biaya berapa pun untuk mendapatkan ramuan yang dicarinya.