Find Us On Social Media :

Kisah Letizia, Ibu Sekaligus Pelindung Napoleon Bonaparte yang Legendaris

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 22:00 WIB

Baca Juga : Nenek Buyut Raja Swedia Saat Ini Ternyata Bekas Pacar Napoleon

Menantu musuh nomor satu

Pasca jatuhnya Louis XVI, rumah keluarga Bonaparte di Korsika diporak-porandakan massa pro kemerdekaan, karena dianggap memihak Kerajaari Prancis. Letizia dengan tegar memimpin pengungsian anak-anaknya ke Prancis.

Di Toulon, Prancis, mereka ditempatkan di la Vaiette, hidup dari tunjangan pengungsi dan gaji Napoleon yang kecil. Beruntung mereka kemudian ditampung oleh keluarga Clary, seorang pedagang kaya di Marseille.

Kondisi ekonomi mereka perlahan-lahah membaik. Namun masalah lain mengadang Letizia, yakni percintaan putra-putrinya. Pauline tergila-gila kepada seorang teroris revolusioner, sedangkan Lucien mengawini seorang gadis buta huruf di Saint-Maximin.

Perkawinan Lucien ini sangat mengecewakan Napoleon. Lucien adalah adiknya yang paling pintar, dan Napoleon mempunyai rencana besar baginya. Ia ingih menikahkannya dengan putri keluarga kalangan atas, kaya, jika mungkin bangsawan.

Baca Juga : Bukan Pasukan Musuh, Tapi Karena Serbuan Hewan Ini Pasukan Napoleon Kocar-Kacir

Eeeh, setelah istri pertamanya meninggal pada 1794, Lucien malah kawin lagi dengan seorang janda, Alexandrine de Bleschamp. Perkawinan itu membuat hubungan Napoleon – Lucien kian panas, Letizia pun khawatir akan retaknya persaudaraan mereka.

Untunglah Joseph menyenangkan hati ibunya dengan menikahi anak gadis keluarga Clary: Julie Clary, pada 1 Agustus 1794. Mereka mendapatkan bekal perkawinan dari keluarga Clary ƒ150.000 atau sekitar 15 juta.

Bagaimana dengan Napoleon? Selaku ibu, Letizia mengikuti perkembangan karier putranya dengan hati berdebar. Ia selalu mengamati gerak-gerik mereka.

Dapat diduga, betapa hatinya kecewa dan marah ketika tiba-tiba, untuk keperluan kariernya, Napoleon menikah dengan Josephine de Beauharnais, janda Alexandre de Beauharnais dengan dua orang anak: Hortense dan Eugene de Beauharnais, pada 9 Maret 1796.

Baca Juga : Battle of the Nile : Misi Rahasia Pasukan Napoleon Mengusasi Mesir Lewat Laut yang Berakhir Tragis