Find Us On Social Media :

Nelson Mandela: Dibebaskan dari Penjara Setelah Sebelumnya Ditempatkan di Tahanan Berkolam Renang

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 28 September 2018 | 20:15 WIB

Alasan atas pemindahan ini tak lain bahwa ia membutuhkan tempat untuk menggelar pembicaraan secara rahasia dan nyaman.

Pada 4 Juli 1989, ia dikunjungi Jenderal Willemse yang mengabarkan bahwa esok hari ia akan dibawa untuk bertemu dengan Presiden Botha. Karena pakaian resmi yang dibuatkan untuk pertemuan tim pencari fakta sudah usang, ia memerlukan baju baru untuk pertemuan kali ini.

Penjahit segera didatangkan dan siang itu pula setelan jas itu jadi. la juga mendapatkan kemeja, dasi, dan sepatu baru.

Baca Juga : Google Meluncurkan Tur Virtual Tempat Pengasingan Nelson Mandela

Pertemuannya dengan P.W. Botha akhirnya terealisir. Pertemuan itu berlangsung selama 1,5 jam dengan penuh persahabatan dan suasana hangat. Mandela meminta kepada Botha untuk membebaskan semua narapidana politik, termasuk dirinya, tanpa syarat. Kali ini, Botha tidak dapat memenuhi permintaannya.

Tak lebih dari sebulan kemudian, melalui televisi P.W. Botha mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden. Esok harinya Frederik Willem de Klerk disumpah sebagai presiden dan menyatakan komitmennya untuk melakukan perubahan dan reformasi.

Dengan presiden baru ini, Mandela melanjutkan pertemuan untuk melakukan negosiasi. Pada 10 Oktober 1989 Presiden de Klerk mengumumkan bahwa Walter Sisulu dan tujuh sahabat Mandela di Penjara Robben Island akan dibebaskan.

Presiden de Klerk juga mulai meninggalkan sistem apartheid.

Baca Juga : Kisah Nelson Mandela: Ada Sisi Lain di Balik Sisi Jahat Seseorang

Pada 13 Desember 1989, Mandela dibawa ke Tuynhuys untuk bertemu de Klerk. Mandela mengucapkan selamat kepada de Klerk karena terpilih sebagai presiden dan menyampaikan harapan untuk dapat bekerjasama.

Pada 2 Februari 1990 F.W. de Klerk berdiri di parlemen untuk pidato. Dalam penampilan yang dramatis, dia mengumumkan penarikan larangan terhadap ANC, Pan Africanist Congress, South African Communist Party, dan 31 organisasi ilegal lainnya, membebaskan narapidana politik, dan beberapa kebijakan lainnya.

Seminggu kemudian Mandela dibawa kembali ke Tuynhuys. Saat itu ia diberitahu oleh sang presiden bahwa ia akan dibebaskan esok hari.

Namun, pemberitahuan ini menimbulkan tawar-menawar antara keduanya menyangkut waktu dan tempat pembebasan. Akhirnya disepakati pembebasan dilakukan esok hari di Victor Verster.

Baca Juga : 6 Tempat untuk Mengenang Mandela

Tanggal 11 Februari 1990 akhirnya tiba. Tepat pukul 03.30 sore, setelah Winnie Mandela dan Walter tiba dari Yohanesberg, Mandela menjadi orang bebas setelah menjalani 27 tahun kehidupannya di penjara.

Tak lama setelah pembebasan, ia mulai melakukan perjalanan ke negara-negara Afrika. Selama enam bulan pertama pascapembebasannya, ia menghabiskan banyak waktunya di luar negeri ketimbang di rumahnya. Kepala negara pertama yang ditemuinya adalah Hosni Mubarak, Presiden Mesir.

Pada April 1990, Mandela terbang ke London untuk menghadiri sebuah konser di Wembley, yang digelar untuk menghormatinya. Banyak artis dunia tampil dalam konser yang disiarkan televisi ke seluruh dunia itu.

Delapan belas tahun kemudian, Mandela kembali datang ke London untuk menghadiri konser serupa. Namun, kali ini untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-90.

 Baca Juga : Quo Vadis Afrika Selatan, Setelah Mandela Tiada?