Find Us On Social Media :

Nelson Mandela: Dibebaskan dari Penjara Setelah Sebelumnya Ditempatkan di Tahanan Berkolam Renang

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 28 September 2018 | 20:15 WIB

Meski lebih "nyaman" kondisi sel itu tidak membuatnya senang. Ia terpisah dari teman-teman seperjuangannya. la kehilangan kebun dan teras yang terpapar sinar Matahari.

Namun kesendiriannya memberinya kebebasan, dan ia memutuskan untuk menggunakan kondisi tersebut untuk melakukan sesuatu yang telah direncanakannya sejak lama: memulai perundingan dengan pemerintah.

Baca Juga : Tentang Tanda ‘X’ di Geografi Batin Mandela yang Tertanam Abadi di Rumah Lamanya

Setelah beberapa hari menghuni sel baru Mandela memohon izin untuk dapat melakukan pertemuan dengan teman-temannya. Permohonan dikabulkan. Dalam pertemuan itu diketahui ketiga temannya: Walter, Kathy, dan Raymond marah atas pemisahan mereka.

Mandela mencoba menenangkan mereka dengan menjelaskan, mungkin kejadian ini akan bekembang ke narapidana politik lainnya, termasuk mereka.

"Mungkin sesuatu akan terjadi. Saya sekarang dalam posisi dimana pemerintah dapat melakukan pendekatan kepada kita," jelasnya. Sayangnya, penjelasan terakhir ini tidak mereka pedulikan.

Dalam sebuah pertemuan negara-negara persemakmuran di Nassau Oktober 1985, para pemimpin negara persemakmuran tidak dapat mencapai persetujuan soal pemberian sangsi internasional untuk Afrika Selatan.

Baca Juga : Nelson Mandela, Pemimpin Inspiratif Sejuta Nama Hingga Disebut Pembuat Onar Oleh Ayahnya

Ini terutama karena Perdana Menteri Inggris, Margareth Thatcher secara tegas tidak menyetujui sangsi itu. Untuk memecahkan kebuntuan, dibentuklah tim pencari fakta.

Pada Februari 1986, Mandela dikunjungi Jenderal Alusegun Obasanjo, mantan pemimpin militer Nigeria, yang dipilih sebagai ketua  tim. Obasanjo berhasrat untuk memfasilitasi sebuah pertemuan antara Mandela dan tim.

Dengan persetujuan pemerintah, pertemuan tersebut direncanakan pada bulan Mei. Setelah itu, mereka akan bertemu dengan kabinet. Di mata Mandela, ini sebuah peluang.

Dua hari menjelang pertemuan, kepala penjara, Brigadir Munro, menemui Mandela dengan mengajak seorang penjahit. "Mandela," ujar si kepala penjara, "Kami ingin Anda bertemu dengan orang-orang itu (tim pencari fakta) dalam posisi setara. Kami tidak ingin melihat Anda mengenakan pakaian penjara yang kumal, jadi penjahit ini akan mengukur Anda dan memberi Anda pakaian yang cocok."