Find Us On Social Media :

Nelson Mandela: Dibebaskan dari Penjara Setelah Sebelumnya Ditempatkan di Tahanan Berkolam Renang

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 28 September 2018 | 20:15 WIB

Intisari-Online.com – Jelang Pemilu, partai-partai politik biasanya berlomba menebar pesona. Para "pemimpin" dadakan pun bermunculan ini.

Padahal, memimpin bangsa bukan kecakapan instan. Ada proses penempaan, dan seperti kisah para bapak bangsa berikut ini, yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 2009, dengan judul asli Menghitung Hari Ala Mandela, tulisan I Gede Agung Yudana.

--

Dalam rapat umum United Democratic Front (UDF) pada 10 Februari 1985, Zindzi, anak Mandela, membacakan tanggapan itu ke hadapan lautan manusia yang tidak dapat mendengarkan pidatonya secara legal di mana pun di seluruh Afrika Selatan lebih dari 20 tahun.

Dalam pidato politik itu Mandela menyatakan diri sebagai anggota ANC. la akan tetap menjadi anggota ANC hingga mati.

Baca Juga : Pieterson, Tetangga yang Menggetarkan Jiwa Mandela dan Membuatnya Terus Berjuang untuk Afrika Selatan

la juga mengimbau khalayak mengajak Botha untuk menunjukkan dirinya berbeda dari Malan, Strijdom, dan Verwoerd (ketiganya mantan perdana menteri Afrika Selatan, Red.), meninggalkan kekerasan, meruntuhkan apartheid, tidak melarang aktivitas ANC, membebaskan orang yang ditahan, dibuang, atau diusir lantaran menentang apartheid, membebaskan masyarakat untuk beraktivitas politik sehingga mereka bisa memutuskan siapa yang dipilih untuk memerintah.

Di akhir pidatonya, Mandela mengatakan "Hanya orang yang bebas yang dapat bernegosiasi. Narapidana tidak dapat dilibatkan dalam setiap perjanjian. Saya tidak dapat dan tidak mungkin memberi pengertian saat ini, ketika saya dan Anda semua, tidak dalam keadaan bebas. Kebebasan Anda dan kebebasan saya tidak dapat dipisahkan. Saya akan kembali."

Dari pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan dokter penjara pada 1985, ia dirujuk ke dokter urologi. Dari pemeriksaan urolog diketahui ia menderita pembesaran prostat dan dianjurkan untuk dioperasi.

Setelah berembug dengan keluarga, akhirnya ia setuju untuk menjalani operasi, di Volks Hospital, Cape Town, di bawah pengawasan ketat aparat keamanan. Di rumah sakit ia mendapat kunjungan yang mengejutkan dari Menteri Hukum Kobie Coetsee.

Baca Juga : Kisah Nelson Mandela dan Ketiga Istrinya: Evelyn, Winnie dan Graca

Beberapa waktu sebelum pertemuan itu, Mandela pernah menulis surat ke Coetsee yang isinya mengajak bertemu untuk mendiskusikan perdamaian antara ANC dan pemerintah.

Setelah pulih, Mandela kembali ke penjara. Namun kali ini tidak ke sel semula. la ditempatkan di sebuah sel di lantai dasar Penjara Pollsmoor. Sel itu terdiri atas tiga ruangan; ruang tidur, ruang baca, dan ruang olahraga. Plus, toilet yang terpisah.