Find Us On Social Media :

Nelson Mandela: Tidak Dendam Meski Harus Menghitung Hari di Penjara Selama Puluhan Tahun

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 29 September 2018 | 15:45 WIB

Pada 12 Juni 1964 menjalani proses pembacaan vonis pengadilan yang isinya berupa hukuman penjara seumur hidup!

Baca Juga : Nelson Mandela, Pemimpin Inspiratif Sejuta Nama Hingga Disebut Pembuat Onar Oleh Ayahnya

Di tengah malam, ketika proses pengadilan masih terngiang di kepalanya, Mandela mendengar suara langkah sepatu mendekati selnya. Pintu sel diketuk. la melihat wajah Kolonel Aucamp di balik terali besi.

"Mandela," ujarnya dengan suara berat, "Masih belum tidur?"

Mandela menjawab bahwa dia belum tidur. "Anda orang yang beruntung," katanya. "Kami akan membawa Anda ke tempat dimana Anda akan mendapat kebebasan. Anda dapat berkeliling, melihat laut dan langit, tidak cuma dinding kusam."

Aucamp lalu membangunkan teman-teman seperjuangan Mandela yang juga ditahan di penjara yang sama.

Baca Juga : Winnie Mandela Meninggal, Ini Kisah Cinta Pertamanya dengan Nelson Mandela

 Mandela dan kawan-kawan diberangkatkan secara diam-diam, sangat rahasia, dan di bawah pengawalan ketat polisi di tengah malam. Setelah 1,5 jam perjalanan mereka tiba di pangkalan udara militer. Sebuah pesawat militer Dakota telah siap mengangkut mereka.

Setelah satu jam di udara, mereka akhirnya mendarat di sebuah pulau kecil berjarak 7 km dari Cape Town, Pulau Robben. Di penjara pulau inilah Mandela menjalani kehidupannya sebagai narapidana politik.

Sel Mandela tentulah tidak luas. Kalau ia berbaring kepalanya menempel di tembok dan telapak kakinya menyentuh dinding di sisi lain. Lebarnya 1,80 m dan tebal dindingnya tak kurang dari 60 cm. Di terali besi digantung kartu putih bertuliskan angka 466/64.

Sempat dioperasi

Maret 1982, Mandela baru setelah 18 tahun, dipindahkan ke penjara lain. Hal yang sama juga disampaikan ke Walter, Raymond, dan Andrew. Ternyata mereka dipindahkan ke penjara Pollsmoor. Beruntung, di sini kehidupan lebih "menyenangkan".