Find Us On Social Media :

Danube, Sungai yang Mengaliri 14 Negara dengan Air yang Tetap Jernih Sepanjang Masa

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 21 September 2018 | 16:00 WIB

Deklarasi ini mengingatkan bahwa kualitas lingkungan Sungai Danube tergantung pada kualitas keseluruhan dari cekungannya. Untuk itu, dibangunlah sistem monitoring yang seragam untuk seluruh DAS Danube.

Pada 1991 di Sofia, Bulgaria, diinisiasi sebuah proyek bernama Program Lingkungan untuk Cekungan Sungai Danube (Environmental Programme for the Danube River Basin/EPDRB).

Negara-negara yang berpartisipasi menyetujui untuk: 1) mengadopsi sistem monitoring yang sama, 2) mencari solusi untuk permasalahan pencemaran yang melintasbatas (negara), 3) menetapkan peraturan untuk perlidungan terhadap habitat wetland, dan 4) membuat panduan untuk konservasi ekologi.

Baca Juga : Capai 0 Derajat Celcius, Tempat di Indonesia Ini Juga Diselimuti Es Layaknya Dieng dan Eropa Saat Musim Dingin

Pada tahun 2000 Uni Eropa (EU) mensyahkan Water Framework Directive (WFD). Tujuan utamanya untuk mencapai “status bagus” di semua tubuh air di kawasan EU pada 2015 mendatang.

Status bagus untuk kasus air permukaan dapat diketahui melalui hasil pengukuran dengan menggunakan indikator ekologi dan kimiawi.

Kembali ke Sungai Danube, menurut laporan TransNational Monitoring Network pada 2009, berdasarkan hasil pengukuran di 41 titik di Sungai Danube, diketahui bahwa rata-rata konsentrasi nitrate di tubuh air mencapai 3,06 mg per liter.

 Artinya kalau dinilai dari konsentrasi nitrat, sudah memenuhi kriteria “status bagus” yang menjadi target dari WFD.

Akan tetapi, tentu masih banyak lagi indikator kimia lainnya, dan masih ditambah dengan indikator ekologi, yang juga perlu dilihat untuk pada akhirnya menyatakan bahwa Sungai Danube sudah berstatus bagus.

Baca Juga : Temui Sargon yang Agung, Dulu Dibuang ke Sungai, Lalu Jadi Raja Mesopotamia Paling Legendaris