Temui Sargon yang Agung, Dulu Dibuang ke Sungai, Lalu Jadi Raja Mesopotamia Paling Legendaris

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari Desiani Pramudita

Tim Redaksi

Ilustrasi Sargon yang Agung
Ilustrasi Sargon yang Agung

Intisari-Online.com- Sargon dari Akkad atau yang biasa dikenal sebagai Sargon yang Agung adalah pendiri Kekaisaran Akkadia.

Yakni kekaisaran Mesopotamia kuno berbahasa Semit yang pertama yang diciptakan melalui penaklukan, dan kekuasaan.

Bahkan tidak terbatas hanya pada negara-negara kota Mesopotamia, tetapi kekuasaannya meluas atas bagian-bagian Elam (di Iran modern), Suriah, dan Anatolia.

Sedikit yang diketahui tentang kehidupan raja, dan banyak kisahnya didasarkan pada legenda yang terbentuk lama setelah kematiannya.

Baca Juga:Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Harus ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari

Dilansir dari Ancient Origins, nama Sargon sendiri adalah terjemahan Alkitab atas nama Akkadia 'Sarru-kinu' yang berarti 'Raja Sejati'.

Sargon diperhitungkan telah memerintah selama abad ke-23 SM, dan kisah masa kecilnya menyerupai kisah nabi Musa.

Mereka sama-sama ditempatkan di keranjang dan dibiarkan mengambang di sungai.

Ayah biologis Sargon tetap menjadi misteri, dan ibunya konon adalah seorang pendeta, mungkin pelacur suci Ishtar.

Bayi Sargon itu kemudian ditemukan tukang kebun di bawah kepemimpinan Ur-Zababa, raja Kish.

Sargon akhirnya dijadikan pelayan sebagai tukang pembawa cangkir raja Ur-Zababa.

Meski demikian, ada saatnya raja merasa terancam oleh Sargon sehingga dia berusaha menyingkirkannya.

Pada suatu kesempatan, Ur-Zababa mengirim Sargon ke Lugal-zage-si, raja Uruk untuk menyampaikan pesan yang tertulis pada lempengan tanah liat.

Pesan itu berisikan permintaan agar Lugal-zage-si membunuh Sargon.

Namun entah bagaimana, konspirasi itu akhirnya gagal.

Juga tidak pasti bagaimana namun Sargon mampu naik ke tampuk kekuasaan dengan menggulingkan Ur-Zababa dan menangkap raja Kish juga.

Baca Juga:Per Juli 2018, Utang Pemerintah Rp4.253 Triliun Sementara APBN Defisit Rp151,3 Triliun

Berkembangnya Kekaisaran Sargon

Sebagian besar Sumeria (Mesopotamia selatan) berada di bawah kendali Uruk, dan kekalahan Lugal-zage-si berarti bahwa Sargon sekarang adalah penguasa baru daerah itu.

Kemudian salah satu hal yang dilakukan Sargon adalah membentuk birokrasi yang efisien.

Hal itu dicapai dengan menempatkan orang-orang kepercayaannya di setiap kota Sumeria untuk memerintah atas namanya.

Sementara Sargon terus memperluas kekaisarannya, dia juga pergi berperang dan mengalahkan bangsa Elam yang tinggal di bagian barat dan barat daya Iran saat ini.

Di Barat, Sargon menaklukkan sebagian Suriah dan Anatolia juga.

Warisan Sargon yang Agung

Salah satu konsekuensi penaklukan Sargon adalah fasilitasi perdagangan.

Sargon mengendalikan hutan cedar Lebanon dan tambang perak Anatolia.

Keduanya adalah aset berharga sumber perdagangannya di Peradaban Lembah Indus, serta Oman dan sepanjang Teluk.

Selain perdagangan, raja Sargon juga meninggalkan bentuk masyarakat di mana pihak yang lemah terlindungi.

Selama masa pemerintahannya, tidak seorang pun di Sumeria yang meminta-minta.Terlebih para janda dan anak yatim dilindungi.

Sargon dikatakan telah mati karena sebab alami, dan digantikan oleh putranya, Rimush.

Kekaisaran yang dia dirikan bertahan selama sekitar satu setengah abad, dan berakhir ketika dia digantikan oleh dinasti Gutian dari Sumeria selama abad ke-22 SM.

Baca Juga:Inilah Leonidas, Raja Sparta paling Terkenal yang Bertarung hingga Titik Penghabisan

Artikel Terkait