Advertorial

Inilah Buku Pedoman Rusia untuk Mendominasi Dunia, Memecah Belah Eropa, dan Menumbangkan Amerika

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Selama ini Rusia memang dikenal sebagai negara dengan kekuatan militer terbesar dunia selain AS dan China.

Tak hanya itu saja, Rusia juga dikenal sebagai salah satu negara yang berpengaruh dalam Perang Dunia II.

Hal itulah yang membuatnya menjadi salah satu negara yang cukup ditakuti hingga kini.

Meski demikian, ternyata ada rahasia kecil yang digunakan Rusia selama ini dan dijadikannya pedoman untuk mendominasi dunia.

Baca Juga :Wanita Ini Menangis Setelah Sadar Dirinya Dilecehkan Orang Asing Saat Tidur di Kos

Baca Juga :Ingat Kasus Kekerasan terhadap Etnis Rohingya? Wartawan yang Menyelidiki Kasus Itu Kini Bernasib Malang

Melansir Dailystar, para ahli mengklaim bahwa Vladimir Putin selama ini menggunakan buku Yayan Geopolitik yang ditulis tahun 1997 oleh nasionalis-fasis Rusia bernama Alexandr Dugin.

Para Ahli mengklaim buku tersebut digunakan Putin sebagai panduan 'bagaimana caranya' memcah belah Eropa hingga menggulingkan Amerika.

Beberapa instruksi yang paling mengkhawatirkan menyerukan Inggris untuk "melepaskan diri dari Eropa".

Lalu Ukraina akan dianeksasi oleh Rusia, dan 'konflik etnis, sosial dan rasial' untuk memancing Amerika Serikat.

Baca Juga :Kota Bangkok di Thailand Diperkirakan Tenggelam pada Tahun 2030, Ini Pernyataan World Bank

Penulis Rusia, Zarina Zabrisky, yang tinggal di California, mengatakan bahwa "buku itu pada dasarnya dianggap sebagai daftar periksa untuk pendekatan Putin terhadap kebijakan luar negeri."

"Tampaknya jelas Putin sedang bergerak maju dengan banyak instruksi yang tercantum dalam buku Dugin."

"Ada banyak bukti bahwa Rusia bertindak untuk mempengaruhi hasil pemungutan suara Brexit, dan hanya sedikit yang dilakukan untuk menghentikan pengambilalihan Krimea oleh Rusia."

Baca Juga :Tradisi Larung Ari-ari, Saat Si 'Saudara Kembar' Sudah Tak Perlu Dijaga Lagi

"Tentu saja buku ini diterbitkan sebelum munculnya media sosial, tetapi jelas bahwa Facebook dan Twitter telah berperan dalam kemampuan Rusia untuk menabur konflik rasial dan sosial dari dalam AS." Zarina menambahkan.

Selain itu untuk membuat menganeksasi Ukraina, beberapa tindakan juga pernah dilakukan oleh Rusia.

Rusia mengambil alih semenanjung Krimea dari Ukraina pada awal 2014, mengklaimnya sebagai wilayah mereka sendiri.

Hingga saat ini Rusia juga dan AS juga terus bersitegang, salah satunya dengan menebar ancaman nuklir pada AS.

Artikel Terkait