Find Us On Social Media :

Danube, Sungai yang Mengaliri 14 Negara dengan Air yang Tetap Jernih Sepanjang Masa

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 21 September 2018 | 16:00 WIB

Ketika mendengar ide tersebut, orangtua Maria terkejut. Mereka heran, bagaimana bisa seseorang dari negeri nun jauh, Indonesia, bisa begitu terobsesi dengan Sungai Danube. Mereka makin heran saat mengetahui pengetahuan yang saya miliki tentang Sungai Danube jauh lebih detail ketimbang keduanya. Saya cuma tersenyum menanggapi hal itu.

Pada awalnya, kami mau naik boat dari Bratislava ke Vienna. Tapi karena saat itu air sungai sedikit dangkal, kami terpaksa menundanya. Sebab, ketika air sedang dangkal, misalnya pada musim panas, kapal-kapal yang berlayar di Sungai Danube lebih banyak berlayar ke arah berlawanan dari tujuan kami.

Baca Juga : Bersiap Melawan Rusia, Tank Abram AS di Eropa Timur Dilapisi Baju Baja Antirudal

Dari Budapest akhirnya kami naik kereta api ke Vienna. Setelah beberapa malam di Vienna, kami memutuskan untuk berlayar ke Bratislava. Danube, Akhirnya...

Sungai 14 Negara

Kami membeli tiket di agen pelayaran di kawasan Schewedenplatz. Oh ya, di Austria mereka menyebut Sungai Danube: Donau. Sementara di Slovakia dan Hungaria dikenal dengan nama Dunaj dan Duna.

Harga tiketnya 29 untuk sekali jalan per orang. Lumayan mahal memang apalagi kalau dibandingkan tiket kereta api dari Hlavna Stanicá Bratislava ke Stasiun Sentral Vienna yang cuma 13.

Baca Juga : Inilah Rahasia Kecantikan Perempuan Eropa Timur Seperti Irina, Istri Hermansyah

Gerimis menemani awal pelayaran kami dari Schewedenplatz. Toh, saya tidak bisa menyembunyikan kegembiraan. Alih-alih duduk di kursi di dalam dek, saya justru memilih untuk terus berdiri di buritan boat agar bisa terus memandang lepas ke sekeliling.

“Nanti lensa kameramu bisa basah,” Maria mengingatkanku karena dia melihatku terus mengambil foto meski gerimis turun dari langit. “Tidak apa-apa, nanti dikeringkan,” jawab saya sambil terus asyik mengamati kejauhan.

Sepanjang perjalanan saya bisa menikmati air sungai yang jernih dan melihat beberapa stasiun pengamatan hidrologi terapung yang terpasang di sungai. Stasiun terapung itu berguna untuk merekam ketinggian air.

Datanya langsung terhubung dengan komputer agar para ahli yang melakukan monitoring bisa mengetahui secara langsung pasang-surut permukaan air.