Find Us On Social Media :

Pernah Terpaksa Mengunyah Sepatu Kulit untuk Bertahan Hidup, Pelaut Ini Akhirny Tewas di Filipina

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 16 September 2018 | 06:30 WIB

Kedua negara adikuasa di zamannya itu kemudian sepakah "membelah dua" dunia dan membaginya di antara mereka.

Baca Juga : Selangkah Lagi Israel akan Jadi Negara Superpower Militer di Dunia, Ini Syaratnya

Sebuah garis demarkasi disepakati di Samudera Atlantik.

Sehingga semua tanah yang ditemukan di sisi barat garis ini menjadi milik Spanyol dan sisi timur menjadi milik Portugal.

Sehingga, Amerika Selatan dan Tengah menjadi jajahan Spanyol, dengan pengecualian Brasil, yang ditemukan pelaut Portugal Pedro Alvares Cabral pada 1500.

"Penemuan" Portugal lainnya di awal abad ke-16 antara lain Kepulauan Maluku yang kaya rempah, ternyata membuat Spanyol iri.

Baca Juga : Ironi Kota Terkaya di Dunia - Penduduk Miskin Terpaksa Tinggal dalam Kamar Serupa Kandang Hewan

Kepada Raja Charles, Magellan mengusulkan agar Spanyol berlayar ke arah barat melalu sebuah celah di Amerika dan berlanjut ke Kepulauan Maluku.

Perjalanan ini akan membuktikan bahwa Kepulauan Maluku berada di sebelah barat garis demarkasi sehingga merupakan hak Spanyol sesuai kesepakatan 1494.

Hal ini diusulkan Magellan karena dia tahu bahwa dunia itu bulat tetapi dia tak memperhitungkan luasnya samudera yang bakal dia arungi.

Dia berpikir Kepulauan Maluku hanya berlokasi tak jauh di sebelah barat benua Amerika bukan di sisi lain samudera yang belum pernah dijelajahi.

Baca Juga : Potret Kehidupan Orang Suci India yang Disebut Petapa atau Sadhu, Sederhana Sekaligus Ngeri