Find Us On Social Media :

Dengan Berpuasa, Meraih Pahala Sekaligus Sehatkan Raga

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 4 Juni 2017 | 18:30 WIB

Puasa, Energi Positif Bagi Lahir Batin

Saat makan, kelebihan gula akan disimpan oleh liver dalam bentuk glikogen. Jika kapasitas penyimpanan lumbung sudah terlewati, glukosa cliubah menjadi lemak, yang selanjutnya disimpan, terutama di bawah jaringan kulit.

Simpanan lemak itu bakal menumpuk, jika makanan yang kita santap juga kaya lemak. Nah, saat puasa, tubuh membongkar cadangan glikogen di liver. Jika cadangan glikogen sudah menipis, tubuh akan menggunakan timbunan lemak sebagai sumber energi.

Walhasil, timbunan lemak akan berkurang, berat badan turun, risiko terhadap penyakit akibat kegemukan pun ikut turun.

Jika puasa dilakukan secara benar, ritus itu juga bisa mengurangi risiko terhadap tingginya kadar lemak darah, kolesterol, dan trigliserida.

Shahid Athar, clinical associate professor dari Indiana University School of Medicine, Indianapolis, Amerika Serikat, punya kebiasaan menarik. Setiap menjelang dan akhir puasa, ia selalu melakukan tes kimia darah.

Ternyata kadar glukosa, kolesterol, dan trigliserida selalu menunjukkan perbaikan di akhir bulan Ramadan.

(Baca juga: Tujuh Manfaat Puasa untuk Tubuh)

Bukan bulan makan

Baik Shahid Athar maupun Titi menegaskan, semua manfaat puasa itu hanya bisa diperoleh, jika puasa dilakukan dengan mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan mematuhi aturan ilmu kesehatan.

Puasa, kata Rasulullah SAW, bukan hanya menahan lapar dan dahaga di siang hari. Lebih dari itu, puasa adalah pengendalian diri secara utuh.

Saat azan berkumandang, misalnya, semua jenis makanan halal disantap. Namun, pada saat yang sama Rasul mengajarkan, "Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan."

Uniknya, dalam pandangan Titi, kita punya tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi ini.  Buat sebagian besar masyarakat, bulan puasa identik dengan bulan makanan.