Find Us On Social Media :

Koh-I-Noor Berlian di Mahkota Ratu Elizabeth II, Diperebutkan Para Penguasa Dunia dan Konon Milik Dewa Matahari

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 9 September 2018 | 12:15 WIB

Kemaharajaan Moghul ini menjadi abu seabad kemudian ketika Nadir Shah dari Persia menduduki Delhi tahun 1739. Mohamed Shah Gukhani yang waktu itu ditaklukkan, menyembunyikan Koh-I-Noor dalam sorbannya.

Tapi salah seorang wanita kesayangannya memberitahu kepada Nadir Shah tempat intan itu disembunyikan.

Baca Juga : Ratu Elizabeth II Sering Dianggap Tidak Menyayangi Lady Diana, Ini Fakta Sebenarnya

Nadir Shah mengumpulkan ribuan orang. Di muka mereka ia berkata kepada Mohamed Shah Gukhani:

"Saudara, marilah kita berdamai. Nenek moyang kami sebagai tanda persahabatan saling menukar sorban."

Tiba-tiba saja ia menarik sorban si maharaja Moghul sehingga intan Kama jatuh. Ia berseru: "0, Koh-I-Noor". Dan sejak itulah intan Karna mempunyai namanya yang sekarang.

Wanita yang mengkhianati Mohamed Shah Gukhani dihukum gantung telanjang pada sebuah tiang pualam oleh Nadir Shah, karena ia benci pengkhianat.

Shah Rokh, putera Nadir, beberapa tahun kemudian digulingkan dari tahta oleh seorang Pangeran India, Aga Mohamed.

Shah Rokh disiksa agar mau memberitahukan tempat intan itu disembunyikan.

Kepala Shah diberi mahkota semen dan disiram dengan minyak mendidih. Shah memberitahu tempat Koh-I-Noor dan meninggal.

Baca Juga : Dibatasi Rumitnya Protokol Kerajaan, Ini Analisis Pakar tentang Hubungan Ratu Elizabeth II dengan Para Cucunya

Intan itu terus-menerus membawa sial bagi pemilik-pemiliknya, sampai tahun 1849 ketika pasukan-pasukan Inggeris mencuri intan itu dari dalam sadel Ranjit Singh.

Pada tahun itu juga, intan itu dengan khidmat dipersembahkan kepada Maharani India, Ratu Victoria dari Inggeris.

Dua hari kemudian William Hamilton mencoba membunuh ratu dengan menembaknya, tapi luput. Apakah ini petanda akan datangnya bencana yang dibawa oleh Koh-I-Noor?

Tapi suami ratu, Pangeran Albert, berhasil meyakinkan isterinya bahwa hanya pria yang mempan kutukan batu itu.

Batu ini jadi daya tarik utama pada London Exhibition yang diadakan 1851, lalu Koh-I-Noor dikirimkan ke Amsterdam untuk digosok oleh penggosok-penggosok intan yang paling hebat di sana. Besarnya yang 186 karat setelah digosok tinggal 109 karat.

Baca Juga : Jika Sedang Makan Sendirian, Ratu Elizabeth II Bisa Makan Sambil Mengisi TTS

Tapi tidak ada raja atau ratu yang memerintah Inggeris yang berani memakainya. Tahun 1937, pada upacara permahkotaan raja George VI (ayah Ratu Elizabeth II), isterinya memakai mahkota yang dihiasi Koh-I-Noor.

Puteri mereka, Ratu Elizabeth II tidak pernah memakai batu itu, konon ia membenci sejarah berdarah daripada Koh-I-Noor.

Batu ini diperoleh Inggeris ketika mereka memerintah sebuah kemaharajaan yang paling besar yang pernah ada di dunia.

Kini ia menimbulkan perselisihan internasional pada saat Inggeris sudah tinggal kerajaan pulau yang relatip kecil, dengan rakyatnya yang sedang risau menghadapi masalah-masalah ekonomi. (Majalah Intisari Edisi Desember 1976)

Baca Juga : Rupanya Ratu Elizabeth II Pelit dalam Memberi Hadiah, Bahkan Untuk Anggota Keluarganya Sendiri